Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mantap memilih Orias Petrus Moedak menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) atau MIND ID, Holding BUMN Pertambangan.
Orias menyambangi kantor Kementerian BUMN sekitar pukul 10.15 WIB, pada Senin ini (25/11/2019). Meskipun, Orias belum mengaku soal kedatangannya ke kantor Menteri BUMN Erick Thohir tersebut.
"Saya dipanggil ke atas. Enggak tahu saya, saya disuruh datang," kata Orias kepada media saat ditanya apa maksud dan tujuan kedatangannya, Senin pagi (25/11/2019).
Berdasar informasi yang diterima CNBC Indonesia, Orias memang sudah sah terpilih menjadi Dirut Inalum. Setelah menemui perwakilan Kementerian BUMN, Orias pun menemui awak media.
"Iya hari ini [resmi jadi Dirut Inalum]. Saya enggak inget nomornya [Surat Keputusan]. Sudah tanda tangan. Serahkan ke sekper," kata Orias dengan nada mantab.
"Ya jalankan amanah [pesan dari Menteri BUMN], apa yang sudah ada kita lanjutkan," tegasnya.
Posisi Direktur Utama MIND ID kosong setelah ditinggal Budi Gunadi Sadikin yang menjadi Wakil Menteri BUMN. Dua nama kandidat kuat untuk menggantikan posisi Budi di Inalum sempat mencuat ke pasar, yakni Arie Ariotedjo dan Orias Petrus Moedak. Orias Petrus Moedak. Pria kelahiran Kupang, 26 Agustus 1966 ini, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur PT Freeport Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai Wadirut Freeport Indonesia, Orias pernah menjabat Direktur Keuangan Inalum.
Selain itu, pria lulusan Jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran tersebut, juga pernah menjadi Direktur Keuangan di PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Orias juga malang melintang di sejumlah BUMN lainnya, pernah menjabat sebagai CEO PT Pelindo III dan CFO di PT Pelindo II. Karier Orias lama di pasar modal, pernah menjadi Managing PT Danareksa Sekuritas dan Presiden Direktur PT Reliance Securities Tbk (RELI). (gus/gus)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.