KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (10/10) saham ANTM (Aneka Tambang (Persero) Tbk) ditutup menghijau. Ketika bursa menutup hari perdagangan, saham ANTM berada di harga Rp 995 per saham.
Dibandingkan harga sebelumnya (Rp 990), berarti harga saham ANTM naik 0,51%. Pada awal perdagangan, saham ANTM dibuka di atas harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 995 per saham.
Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 1.015 dan harga terendah Rp 990, saham ANTM ditutup naik Rp 5 dalam sehari.
Pada saat penutupan, harga permintaan (bid) tertinggi Rp 995 per saham. Di lain sisi, harga penawaran (offer) terendah di Rp 1.000 per saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham ANTM mencapai Rp 106,60 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 1.064.677 lot.
Saham ANTM mendapat sentimen positif ketika sehari sebelumnya tersiar kabar bahwa pemerintah berencana mengecualikan limbah slag nikel dari kategori bahan berbahaya dan beracun (B3).
Baca Juga: IHSG Erosi, Ini 10 Saham LQ45 dengan PER Tertinggi dan Terendah (9/10)
Nikel merupakan salah satu segmen usaha ANTM selain emas.Emiten penghuni Indeks Kompas100 ini pun memiliki pabrik Feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Plh. SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Dede Izudin mengatakan, pihaknya mendukung wacana pengecualian tersebut karena slag nikel dinilai memiliki nilai tambah (value added) untuk dimanfaatkan sebagai material konstruksi.
Selain itu, ANTM menilai limbah slag bebas dari bahan berbahaya dan beracun setelah melewati serangkaian uji karakteristik slag. Uji tersebut diantaranya adalah uji ledak, menyala, reaktif, infeksius, korosif, karakater beracun TCLP & LD50, serta radionuklida.
“Dari serangkaian uji dinyatakan tidak ditemukan parameter tersebut pada slag nikel,” ujar Dede kepada Kontan.co.id, Rabu (9/10).
Dede menambahkan, ANTM juga telah mendapatkan izin pemanfaatan slag dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup Nomor SK.610/Menlhk/Setjen/PLB.3/8/2016 tanggal 8 Agustus 2016.
“Sehingga ANTAM diperbolehkan melakukan pemanfaatan slag untuk menjadi material bernilai tambah diantaranya konstruksi beton, roadbase dan yardbase,” sambungnya.
Bahkan pemanfaatan limbah slag nikel telah dilakukan di lingkup internal perusahaan, yakni dengan menjadikan slag sebagai roadbase, yardbase, bahkan konstruksi perumahan dan perkantoran ANTM.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.