a a a a a
News Update Sejumlah Penambang Nikel Setop Produksi
News

Sejumlah Penambang Nikel Setop Produksi

Sejumlah Penambang Nikel Setop Produksi
Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pelaku usaha tambang nikel disebut memilih menghentikan kegiatan penambangan dan produksinya seiring dengan berlakunya larangan ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020 dan belum dibenahinya tata niaga domestik.

Sekjen Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) Meidy Katrin Lengkey mengatakan bahwa pilihan tersebut diambil mengingat harga beli dari pemilik smelter masih belum sesuai dengan harapan penambang. Dia juga tak menampik adanya perusahaan yang memilih gulung tikar akibat beban yang ikut melonjak mengingat adanya kenaikan royalti untuk bijih nikel dari 5% menjadi 10%.

“Diam, banyak yang enggak produksi,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (12/1/2020).

Kendati demikian, pihaknya tak merinci berapa banyak penambang yang tak melakukan kegiatan penambangan dan produksinya. Belum turun tangannya pemerintah dalam mengatur tata niaga nikel saat ini pun berdampak banyak penambang yang memilih berdiam diri.
Baca juga: Target Pembangunan Smelter hingga 2022 Diperkirakan Meleset

“Mungkin kalau HPM [Harga Patokan Mineral]-nya diatur akan kembali menambang,” ucapnya.

Meidy berharap pemerintah hadir dalam aturan tata niaga nikel domestik yang bisa mendorong harga nikel dapat mengikuti HPM. Dia meyakini apabila hal tersebut terealisasi maka aturan royalti ini tidak akan menjadi masalah.

Sejauh ini, harga nikel di pasar domestik lebih ditentukan melalui kesepakatan bisnis ketimbang HPM.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli berpendapat banyak tambang nikel yang tidak memiliki smelter sehingga tidak bisa berproduksi kecuali menjual bijihnya ke smelter yang sudah beroperasi.

“Sebagian masih dalam tahap penyelesaian smelter dan kemungkinan akan beroperasi semua pada 2022,” katanya.

Menurutnya, untuk penambang yang tidak memiliki smelter, pemerintah mengarahkan untuk menjualnya kepada smelter yang ada. Kendati demikian, pihaknya tak memungkiri masih masalah dalam tata niaga nikel yakni ketidaksesuaian harga, kualitas, surveyor antara pemasok nikel (tambang) dan pembeli (smelter).

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT