Sekar Grup Bakal Gelontorkan Investasi US$2 Miliar
Bisnis.com, JAKARTA—Sekar Group dan mitranya Shandong Xinhai Technology Co. Ltd bersiap membangun industri logam hilir di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Pemimpin Sekar Group Harry Fong Jaya serta Chairman Shandong Xinhai Technology Co., Ltd Wang Weguang telah bertemu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, pekan lalu.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan investor ingin menggarap pabrik hilir menjadi baja tahan karat.
“Investasinya US$2 miliar. Tentu ini akan bermanfaat bagi ekonomi Indonesia,” kata Harjanto, Sabtu (4/3/2018).
Investasi dalam jumlah besar ini didorong untuk segera terealisasi. Sesuai aturan yang berlaku, investor juga dapat menikmati fasilitasi kemudahan investasi yang dijanjikan pemerintah.
“Ya tentu sesuai aturan yang berlaku. Seperti tax allowance atau tax holiday,” katanya.
Tax Holiday merupakan pembebasan pajak dalam periode tertentu. Sementara itu, tax allowance adalah pengurangan pajak penghasilan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh pemerintah.
Berdasarkan catatan Bisnis, Sekar Group sendiri telah menancapkan kuku investasinya di Kota Kendari. Tepatnya di Kecamatan Tinanggea. Pabrik pemurnian ini memproduksi nickel pig iron, bahan baku utama industri stainless steel. Pabrik ini dibangun PT Bintang Smelter Indonesia (BSI), anak perusahaan PT Ifishdeco dari Finna Group Surabaya salah satu sayap Sekar Group bersama Wahana Tri Lintas Mining yakni anak perusahaan Fujian PAN-Chinese Mining Co Ltd, China.
Industri pengolahan logam menjadi salah satu pendorong utama manufaktur nasional saat ini. Sumber daya alam dan peningkatan permintaan industri hilir yang dibarengi kebijakan pemerintah membuat permintaan domestik terus bergerak naik.
Dalam kesempatan terpisah, Harjanto mengatakan pihaknya menargetkan industri logam dapat tumbuh 5,6% sepanjang 2018. Target ini di atas estimasi pertumbuhan ekonomi nasional yang menunjukan investasi pengolahan logam masih menjadi penggerak manufaktur nasional.
Target pertumbuhan di atas rencana pertumbuhan ekonomi ini seiring dengan masuknya investasi baru. Saat ini dominasi investasi yang masuk berupa produk pemurnian dan hilirisasi bahan tambang. Salah satu investasi yang sudah sangat siap yakni investasi pengolahan alumunium oleh Indonesia Asahan Alumuniun.
Dengan adanya hilirasi di dalam negeri, Harjanto meyakini pabrikan yang berorientasi produk akhir juga turut akan meningkatkan investasi. Pabrikan seperti produsen kabel, bahan konstruksi, hingga otomotif dapat tumbuh karena adanya kepastian bahan baku.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.