Sekjen AETI Ungkap Alasan Smelter Banyak Tutup, Hingga Harga Ekspor Timah Turun Karena Virus Corona
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Smelter atau Pabrik Pemurnian Tambang banyak yang tutup menyusul peraturan pemerintah tentang pertambangan.
Sehingga hal ini berdampak pada pekerja dan bisnis timah secara umum.
Sekjen Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Jabin Sufianto membeberkan alasan Smelter tersebut banyak tutup."Karena mereka tidak bisa memenuhi syarat peraturan menteri ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) yang mengenai wajib adanya CPI (Competent Person Indonesia) untuk verifikasi data cadangan yang di RKAB perusahaan," ungkap Jabin saat dikonfirmasi bangkapos.com, Selasa (18/2/2020).
Lebih lanjut, ia mengatakan tanpa RKAB (Rencana Kerja dan Anggara Belanja) maka tidak bisa melakukan ekspor timah.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan mengenai perkembangan bisnis timah saat ini.
"Perkembangan ada penurunan dari sekitar 76,000 MT (Metrik Ton) ekspor pada 2018 menjadi 69,251 MT pada 2019. Akan tetapi memang PT. Timah Tbk sengaja untuk menahan ekspor karena faktor harga jelek," beber Jabin.
Disingung mengenai apakah Bangka Belitung masih bisa hidup dengan timah. Ia mengatakan masih bisa.
"Bisa saja, data BPS (Badan Pusat Statistik) masih menunjang dimana ekonomi Babel masih tidak ada perubahan signifikan. Tentunya ada dampakn tapi banyak karena faktor makro yg membuat harga timah sangat jelek," terangnya.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta sekarang karena coronavirus.
"Sebelum virus corona, upaya kami sebagai produsen menahan ekspor ada dampak. Harga sempat membaik hampir level 18,000. Sejak coronavirus turun ke 15,900 dan sekarang berada di 16,650 USD/MT,"kata Jabin.
Lanjutnya, timah di Bangka Belitung mayoritas diekspor oleh PT Timah Tbk.
Sejak tahun 2019 PT Timah Tbk pun menjadi podusen timah terbesar di dunia mengalahkan Yunnan Tin dengan volume ekspor timah capai 69,251 MT.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Sekjen AETI Ungkap Alasan Smelter Banyak Tutup, Hingga Harga Ekspor Timah Turun Karena Virus Corona, https://bangka.tribunnews.com/2020/02/18/sekjen-aeti-ungkap-alasan-smelter-banyak-tutup-hingga-harga-ekspor-timah-turun-karena-virus-corona. Penulis: Cici Nasya Nita Editor: Ardhina Trisila Sakti
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.