Sektor Minerba Berperan Penting Bagi Pertumbuhan Ekonomi, Investasi Subsektor Minerba Jadi Kunci
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Meski di tengah pandemi, sektor mineral dan batubara (minerba) tetap memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini juga diyakini dapat menjadi penggerak pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, khususnya di sekitar area kegiatan pertambangan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat membuka secara Virtual acara Minerba Expo 2020.
"Situasi sulit saat ini telah mendorong seluruh stakeholder berinovasi dan menyusun strategi baru dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara yang sejalan dengan langkah-langkah pemulihan ekonomi yang dijalankan oleh Pemerintah," kata Arifin, Kamis (10/12/2020).
Salah satu langkah untuk memulihkan ekonomi, menurut Menteri Arifin adalah dengan cara meningkatkan investasi pada subsektor pertambangan minerba. Peningkatan investasi akan dilakukan melalui hilirisasi komoditas mineral dan batubara.
Kedepannya, lanjutnya, semakin banyak perusahaan yang melaksanakan hilirisasi komoditas minerba, maka semakin banyak produk-produk pertambangan yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
"Pemerintah telah memberikan insentif yang sebesar-besarnya bagi perusahaan yang melakukan hilirisasi mineral dan batubara. Insentif baik fiskal maupun non fiskal diharapkan akan menarik para investor untuk dapat membangun infrastruktur hilirisasi di Indonesia," ujar Arifin.
Peningkatan investasi mineral dan batubara ini harus diimbangi dengan disusunnya kebijakan keselamatan dan lingkungan yang lebih ketat, seperti kewajiban melaksanakan reklamasi dan pascatambang dengan tingkat keberhasilan 100%.
Sementara, Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara Ridwan Djamaludin mengatakan, Minerba Virtual Expo 2020 ini merupakan pameran virtual pertama yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, hal ini dilakukan agar tujuan pelaksanaan expo tetap tercapai namun konsekuensi dari dampak pandemik dapat diantisipasi.
"Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah, pertama, kami hendak menampilkan capaian kinerja, inovasi, dalam bidang pengawasan dan pelayanan publik dari Ditjen Minerba. Kedua kami juga ingin menyampaikan kepada publik regulasi dan kebijakan baru dibidang pertambangan sehubungan dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 3 Tahun 2020," terang Ridwan.
Ketiga, menampilkan inovasi, kinerja, dan capaian perusahaan dimasa pandemi COVID-19, termasuk program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat disekitar area pertambangan.
"Dan yang keempat kami ingin menyampaikan kepada publik bahwa dalam masa pandemik saat ini, industri pertambangan tetap memiliki peran penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya.
Asal tau saja, Minerba Virtual Expo ini 2020 dilaksanakan mulai tanggal 10 hingga 11 Desember 2020. Mengusung tema "Peran Sektor Pertambangan dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional di Masa Pandemi", kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan menampilkan capaian kinerja Ditjen Minerba dan inovasi dalam bidang pelayanan publik, menyampaikan regulasi dan kebijakan baru subsektor pertambangan minerba serta peran penting perusahaan pertambangan minerba dalam upaya
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.