Selain Solar dan Sparepart Smelter Timah, Ini Lima Komoditi Impor yang Paling Banyak Masuk Babel
BANGKAPOS.COM, BANGKA — Beacukai Pangkalpinang mendata dan menyatakan pada dua tahun paling akhir sudah ada lima macam barang komoditi impor yang paling banyak masuk ke wilayah Babel lewat jalur pelabuhan Pangkalbalam.
Diantaranya high speed Diesel, Sparepart Smelter Timah, Asphalt, Mesin Pengolah CPO dan Antharacite.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan, Pengawasan dan Pelayanan Beacukai Pangkalpinang, Suharyanto menyampaikan penerimaan negeri terbesar yaitu dari solar kemudian disusul dengan sparepart smelter timah.
Kalau diurutkan dengan klasifikasi data resmi dari Beacukai Pangkalpinang pada tahun 2017 dengan Total penerimaan Negeri Rp 95,662,117,000 , yaitu :
Diurutan pertama pada Jumlah penerimaan bersih ditahun 2017 yaitu high speed Diesel (Solar) yaitu 101,152.3 Ton dengan penerimaan negeri mencapai Rp 78,290,761,000,-
Diurutan kedua yaitu Sparepart Smelter timah yaitu 2,049.6 Ton dengan penerimaan negeri mencapai Rp 7,882,440,000,-
Diurutan ketiga yaitu Asphalt yaitu 8,318.4 Ton dengan penerimaan negeri mencapai Rp 4,547,507,000,-
Diurutan keempat yaitu Sparepart mesin pengolah CPO yaitu 598.9 Ton dengan penerimaan negeri mencapai Rp 2,658,896,000,-
Diurutan kelima yaitu Anthrachite yaitu 10,747.6 ton dengan penerimaan negeri mencapai Rp 2,282,513,000,-
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.