Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengumumkan bahwa Perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan unaudited yang positif pada semester pertama tahun 2019 (1H19).
Antam mencatatkan laba bersih pada 1H19 sebesar Rp365,75 miliar, tumbuh 6 persen dibandingkan laba bersih pada semester pertama tahun 2018 (1H18) sebesar Rp344,45 miliar.
"Pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam terefleksikan pada capaian tingkat penjualan bersih ANTAM 1H19 sebesar Rp14,43 trilun, tumbuh 22 persen dibandingkan capaian penjualan 1H18 sebesar Rp11,82 triliun," kata Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito dalam keterangannya, Selasa (1/10/2019).
Kinerja keuangan Antam yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) 1H19 Tercatat sebesar Rp1,46 triliun tumbuh 6 persen dibandingkan dengan capaian EBITDA 1H18 sebesar Rp1,38 triliun.
Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp9,61 triliun atau 67 persen dari total penjualan bersih 1H19.
Kinerja keuangan Antam yang solid tercermin pula pada kenaikan corporate credit rating S&P Global Antam tahun 2019 dari rating 'B-/outlook positive' menjadi rating 'B/outlook positive' serta kenaikan peringkat Korporasi dan Obligasi Bekerlanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dari rating 'idA-/outlook stable' menjadi rating 'idA/outlook stable' seiring dengan outlook pertumbuhan positif kinerja keuangan dan operasi Antam sepanjang periode dua belas bulan ke depan.
Smelter Optimal, Produksi Feronikel ANTM Tumbuh Sampai dengan kuartal III tahun 2018, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan produksi feronikel menjadi sebesar 19.264 ton nikel
Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam pada 1H19, tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 13.017 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 2 persen dibandingkan capaian produksi 1H18 sebesar 12.811 TNi.
Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada 1H19 tercatat sebesar 13.157 TNi atau naik sebesar 5 persen dibandingkan periode 1H18 sebesar 12.579 TNi. Penjualan feronikel di 1H19 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih Antam, dengan nilai penjualan sebesar Rp2,31 triliun atau 16 persen dari total penjualan bersih 1H19.
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 2.000 menjadi Rp 593 ribu per gram pada perdagangan hari ini, Jakarta, Selasa (15/11). Di awal pekan harga emas Antam ada di angka Rp 595 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Untuk komoditas emas, pada 1H19 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 979 kg (31.476 troy oz.). Tingkat volume penjualan emas Antam tercatat sebesar 15.741 kg (506.084 troy oz.) tumbuh sebesar 14 persen dibandingkan 1H18 yang mencapai 13.760 kg (442.394 troy oz.).
Peningkatan penjualan tersebut seiring dengan upaya Antam untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas Antam baik domestik dan ekspor yang didukung dengan pegembangan inovasi produk Logam Mulia Antam.
Pada periode 1H19, volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 4,79 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 27 persen dibandingkan 1H18 yang tercatat sebesar 3,77 juta wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 3,90 juta wmt, tumbuh sebesar 103 persen dibandingkan dengan volume penjualan periode 1H18 sebesar 1,92 juta wmt. Antam mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada 1H19 sebesar Rp1,76 triliun tumbuh 107 persen Year Over Year (YoY).
Komoditas bauksit turut berkontribusi positif pada pertumbuhan kinerja periode 1H19 dengan capaian produksi mencapaI 597 ribu wmt, naik sebesar 43 persen YoY dengan volume penjualan bauksit mencapai 611 ribu wmt atau naik sebesar 138 persen YoY. Perusahaan mencatatkan pendapatan dari komoditas bauksit sebesar Rp296 miliar, tumbuh 136 persen YoY.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.