a a a a a
News Update Sentimen Luhut dan Erick Thohir Bikin Saham Nikel Diburu Investor
News

Sentimen Luhut dan Erick Thohir Bikin Saham Nikel Diburu Investor

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten yang berkaitan dengan komoditas nikel tampak masih menjadi primadona pilihan investasi bagi investor. Pergerakan saham emiten nikel masih terus tancap gas di zona hijau dan pantang mundur.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (18/11/2020) saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) berhasil memimpin penguatan saham emiten nikel, yaitu menguat 4,2 persen ke posisi Rp1.240 dengan total kapitalisasi pasar sebesar Rp29,8 triliun.

Bahkan, ANTM menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan berdasarkan nilai di Bursa Efek Indonesia, mencapai Rp1,1 triliun. Sepanjang enam bulan perdagangan terakhir ANTM telah menguat hingga 151,01 persen, sedangkan secara year to date naik sebesar 47,62 persen.

Sementara itu, investor juga tampak memburu saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) sehingga parkir di level Rp4.670 per saham, menguat 1,97 persen dengan total kapitalisasi pasar Rp46,4 triliun.

Dalam enam bulan perdagangan terakhir, INCO naik hingga 76,23 persen dan sepanjang tahun berjalan 2020 saham menguat 28,3 persen.

Kendati demikian, saham emiten PT Trinitan Metals and Minings Tbk. (PURE) yang tengah membangun smelter nikel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, tampak tidak memanfaatkan momentum penguatan dengan ditutup melemah 1,52 persen ke level Rp260.

Sepanjang enam bulan perdagangan terakhir, PURE menguat hingga 157,43 persen walaupun secara year to date masih terkoreksi 3,7 persen.

Selain itu, saham emiten pertambangan batu bara yang juga sempat diserbu investor karena menggenggam 3,7 persen kepemilikan saham di Nickel Mine Ltd., PT Harum Energy Tbk. (HRUM), juga tidak ikut menghijau dan parkir di level Rp2.320, terkoreksi 0,43 persen.

Padahal, pada pertengahan perdagangan Rabu (18/11/2020) HRUM sempat naik hingga ke Rp2.440, yang merupakan level tertinggi HRUM dalam setahun terakhir. Adapun, dalam enam bulan perdagangan HRUM telah naik 84,86 persen, sedangkan secara year to date terapresiasi hingga 75,76 persen.

Di sisi lain, saham emiten pertambangan mineral pelat merah lainnya, PT Timah Tbk. (TINS) berhasil ikut menguat mengikuti pergerakan saham-saham emiten nikel lainnya.

Pada penutupan perdagangan Rabu (18/11/2020) TINS parkir di level Rp1.140, naik hingga 7,04 persen. Dalam enam bulan terakhir, TINS meroket 147,83 persen.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan bahwa sentimen utama pergerakan saham nikel kali ini terutama datang dari kabar rencana penandatanganan LG Chem, perusahaan Korea Selatan, dengan Pemerintah Indonesia pada akhir pekan ini terkait proyek baterai mobil listrik atau Indonesia Battery Holding (IBH).

Adapun hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam sebuah seminar virtual Selasa (18/11/2020).

Selain itu, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd dikabarkan juga sudah melakukan penandatanganan dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) pada pekan lalu. Kolaborasi itu menurutnya untuk pembuatan lithium battery.

“Emiten yang akan mendapat benefit langsung dari proyek ini adalah ANTM sebagai anak usaha MIND ID sekaligus penyedia raw material nickel ore,” papar Dessy kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim dua produsen electric vehicle (EV) battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia, CATL dari China dan LG Chem Ltd dari Korea Selatan, memberikan isyarat akan bergabung dalam proyek investasi bernilai US$20 miliar dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Indonesia.

"Ini sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan penghiliran industri minerba langsung mendapat respon bagus dari investor asing,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir, baru-baru ini.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT