Sindir Freeport, DPR: Pandemi Jangan Jadi Alasan Tunda Proyek Smelter
MONITOR, Jakarta – PT Freeport Indonesia belum lama ini berencana akan menunda pembangunan proyek smelter. Penundaan ini ditempuh atas pertimbangan pandemi yang masih berlangsung di Indonesia.
Namun, mitranya di parlemen tampak keberatan atas usulan tersebut. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, menegaskan tidak ada alasan apapun bagi Freeport untuk menunda pembangunan smelter, termasuk faktor pandemi.
“Sebagai Pimpinan Komisi VII DPR, saya tegaskan bahwa masalah Pandemi ini tidak bisa dijadikan alasan bagi Freeport untuk menunda proyek pembangunan Smelter,” kata Eddy Soeparno dalam keterangannya, belum lama ini.
Eddy, yang juga merupakan Sekretaris Jenderal DPP PAN ini mengingatkan, pembangunan smelter sudah sejak lama ‘ngaret’ dilakukan Freeport, bahkan jauh sebelum ada pandemi.
“Sejak sebelum Pandemi, proyek pembangunan Smelter Freeport juga sudah tertatih-tatih,” pungkasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.