JAKARTA, investor.id -Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Eko Taufik Wibowo mengungkapkan, pihaknya tengah menjajaki peluang menjadi pemasok kebutuhan daging untuk sejumlah perusahaan, termasuk PT Freeport Indonesia (Freeport). Penjajakan itu, kata Eko, dilakukan dalam skema Sinergi BUMN.
Hal itu, kata dia, sejalan dengan upaya penguatan bisnis Berdikari sebagai BUMN yang difokuskan pada pemenuhan pangan protein hewani. Dimana, lanjut Eko, setelah memperkuat bisnis peternakan ayam dan sapi, Berdikari akan masuk ke peternakan bebek, kambing, domba, dan babi. Selama ini, kata Eko, Berdikari baru masuk ke segmen perdagangan ternak-ternak tersebut.
"Kami selama ini sudah mempunyai mitra peternak domba, bebek. Selama ini, kami baru masuk di trader-nya. Ke depan kami ingin masuk sebagai pemain karena kebutuhan di masyarakat juga tinggi," kata Eko Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo saat cara Ngobrol Pagi Seputar BUMN bersama Berdikari di Jakarta, Rabu (14/8).
Dengan pencanangan Sinergi BUMN, lanjut Eko, banyak bisnis-bisnis BUMN yang membutuhkan dukungan logistik. Seperti, pertambangan.
"Misalnya, Freeport. Konsumsi daging olahannya, termasuk daging babi cukup besar. Ke depan, kami akan fokus untuk masuk dan memasok kebutuhan-kebutuhan unit-unit bisnis BUMN. Kami sedang jajaki. Misalnya, pasokan (katering) Freeport selama ini kan masih dikuasai swasta. Kami sedang jajaki, apakah nanti suppliernya beli dari Berdikari atau kami bisa jual langsung ke Freeport," kata Eko.
Selain Freeport, ujar dia, penjajakan juga dilakukan dengan BUMN lain. Yang memiliki kebutuhan protein hewan dalam volume besar.
"Misalnya, dengan PELNI. Kapalnya kan banyak, ada konsumsi kateringnya juga. Kami sedang jajaki. Juga dengan Kereta Api Indonesia, kenapa bukan produk Berdikari yang masuk? Kan ada BUMN-BUMN pangan seperti Perinus dan Perindo, kami mau mulai solid, masuk ke rumah-rumah sakit BUMN misalnya. Rumah sakit BUMN aja ada 150 unit, masa nggak butuh telur ayam, daging ayam. Secara signifikan akan menekan harga," kata Eko.
Hanya saja, imbuh dia, realisasi Sinergi BUMN itu membutuhkan waktu.
"Karena mereka kan nggak mungkin langsung memutuskan kontrak dengan mitra mereka yang sebelumnya sudah kontrak. Kalau tahun ini, kami yakin dengan PELNI sudah bisa terealisasi. Untuk pasolan daging ayam," kata Eko.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.