Salah satu putra terbaik Provinsi NTT asalh Sumba, Umbu Samapaty terus merintis usahanya di bidang pertambangandi wilayah Kalimantan Tengah.
Saat ini, Umbu Samapaty yang akarab disapa Umbu Kupang itu sedang membangun smelter atau pemurnian hasil tambang, di Pangkalan Bun, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah. Kepada Timor Express di Jakarta, Selasa (9/8), Umbu Kupang jelaskan, pembangunan smelter sudah mencapai 75 persen.
“Progess pembangunan smelter sudah mencapai 75 persen,” bilang Umbu yang juga Komisaris PT.Kapuas Prima Citra dan PT. Kobar Lamandau Mineral, di kawasan Widya Chandra, Jakarta.
Dia jelaskan, saat ini PT.Kapuas Prima Citra terus membangun smelter atau industri pemurnian hasil tambang sebelum di pasarkan ke luar negeri. Perkembangan pembangunan smelter itu jelasnya, terus menunjukan kemajuan signifikan, dan diyakini selesai tepat waktu. “Kita terus kebut pembangunannya. Kita berharap selesai tepat waktu,” tutur putra mantan bupati pertama Sumba Barat itu.
Dikatakan, berdasarkan target, smelter dituntaskan dan dioperasikan pada September 2016. Melihat progress sekarang, kemungkinan bisa terwujud. “Pembangunan tersisa 25 persen. Semoga bisa selesai tepat waktu,” ujar Umbu yang juga menggeluti dunia pengacara itu.
Untuk diketahui, investasi pembangunan smelter sangat besar, dan merupakan smelter pertama di Indonesia. Smelter yang dibangun PT. Kapuas Prima Citra sebesar USD 90 juta dan PT.Kapuas Prima Coal senilai USD 60 juta.
Dua smelter itu, dibanguna di atas lahan masing-masing 25 hektare dan 20 hektare lahan. Jika beroperasi, maka karyawan yang dibutuhkan sekira 500-700 orang. Smelter yang dibangun, untuk memurnikan beberapa jenis mineral seperti galena, biji besi, bauksit dan almanium. Dua smelter yang dibangun, bisa juga digunakan oleh perusahaan tambang lain, untuk proses pemurnian.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.