Jakarta: PT Timah Tbk (TINS) tengah mengerjakan proyek pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) yang terletak di kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung (Babel).
Direktur Utama PT Timah M Riza Pahlevi Tabrani mengatakan pihaknya telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek tersebut. Ia bilang pembangunannya ditargetkan selama 19-20 bulan.
"Akhir 2021 smelter kita sudah selesai. Awal 2022 sudah beroperasi," kata Riza di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin, 10 Februari 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar Baswedan mengatakan pembangunan pembangunan smelter dilakukan tanpa mitra. Namun menggunakan teknologi yang diadopsi dari Finlandia, Outotec.
Proyek tersebut diperkirakan menelan investasi sebesar USD80 juta. Investasi salah satunya akan berasal dari dana internal. Perusahaan telah menyiapkan belanja modal sebesar USD2 triliun yang di antaranya akan digunakan untuk proyek smelter tersebut. Selain itu ada juga pembiayaan dengan skema kredit ekspor melalui Finterra.
Lebih jauh dirinya mengatakan dengan beroperasinya smelter baru, maka kapasitas produksi PT Timah akan bisa mencapai 80 ribu ton.
"Ya bisa sampai 70 ribu-80 ribu ton dengan tambahan smelter baru," ujar Abdullah.
Ia mengatakan estimasi produksi di 2019 sebesar 65 ribu-70 ribu ton. Tahun ini diperkirakan meningkat sebesr lima persen dari produksi tahun lalu.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.