Smelter dan Pariwisata Jadi Penggerak Ekonomi di 2019
Jakarta: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan ada dua sektor utama yang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di 2019. Adapun dua sektor tersebut adalah pariwisata dan smelter.
"Kami melihat tren yang ada. Apa yang terus memotori ekonomi di kawasan regional ASEAN termasuk Indonesia dan terus terang adalah pariwisata. Itu pertumbuhan pariwisata betul-betul luar biasa," kata Kepala BKPM Thomas T Lembong, dalam Economic Outlook Bank Mandiri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu malam, 5 Desember 2018.
Thomas mengatakan Indonesia memiliki modal untuk mengembangkan dua sektor tersebut. Indonesia memiliki alam yang bagus dan budaya yang sangat beragam. Merujuk data yang ia dapatkan, peningkatan sektor pariwisata dan transportasi sangat progresif. Kunjungan wisatawan mancanegara dan nasional tumbuh di kisaran 11-12 persen per tahun.
Sementara pertumbuhan sektor pariwisata dunia terus meningkat menjadi tujuh persen per tahun. Dengan kondisi itu, ia memprediksi, dalam 20 tahun ke depan sektor pariwisata benar-benar mendorong pertumbuhan ekonomi karena juga bisa menciptakan lapangan perkerjaan.
"Jadi sebagai motor lapangan kerja dan pariwisata memainkan peranan penting," ujar dia.
Selain itu, lanjutnya, sektor lain yang mendorong perekonomian di tahun depan adalah industri smelter. Sektor ini dinilai memiliki multi player effect dan bukan hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tetapi nilai tambah untuk hasil produk yang dihasilkan pun meningkat.
Meski industri ini terbilang mahal, ia meyakini, pada akhirnya industri smelter akan memiliki peranan dalam mendorong perekonomian Indonesia di masa yang akan datang.
"Itu (nilai investasi smelter) puluhan triliun dan akan menjadi ratusan triliun. Banyak orang tidak menyadari. Tetapi investasi puluhan triliun ini sudah membuat Indonesia menjadi top three dunia untuk produsen dan eksportir besi tahan karat stainless steel," tutup dia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.