Smelter di Pomala bisa suplai pabrik baterai mobil listrik, positif bagi saham INCO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terus mematangkan rencana pembangunan smelter di wilayah tambang Pomala dan Bahodopi. Harapannya, tahun ini emiten tambang nikel tersebut dapat memutuskan calon partnernya.
Wakil Direktur Utama Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, ke depan pabrik Pomala bisa mengonversi nikel sulfate sebagai baterai yang kerap digunakan sebagai sumber energi untuk mobil listrik.
"Kalau produk Pomala jadi, itu langsung supply ke pabrik baterai. Tinggal lihat bagaimana realisasi pembangunan di Pomala," jelas pria yang akrab di sapa Anto kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/7) di Sorowako.
Wakil Dirut Vale Indonesia itu juga berharap agar proses partner selection untuk pengembangan pabrik Bahodopi dan Pomala bisa segera selesai. Dengan begitu, realisasi pengembangan bisa dilakukan tahun depan.
"Kalau partner selection itu bisa secepat mungkin, itu bisa berlanjut ke proses selanjutnya. Tapi yang paling kritikal, partner selection harus diselesaikan," tandasnya.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan bahwa prospek saham INCO cukup menarik ke depan. Apalagi permintaan nikel global cukup tinggi, sekaligus sumber energi bagi mobil listrik.
"INCO mampu menyuplai nikel global, juga memenuhi kebutuhan industri kendaraan listrik. Sehingga masih kondusif untuk pertambangan nikel," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).
Hanya saja, Nafan menilai jika investor ingin masuk dalam kondisi buy on weakness, dengan target harga Rp 4.810. "Kalau harga sudah bergerak ke Rp 4.420 investor sudah bisa masuk," ungkapnya.
Berdasarkan RTI, harga saham INCO ditutup pada harga Rp 4.370 atau terkoreksi 6,22% dari pembukaan hari ini Rp 4.660.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.