Sulawesi dan Kalimantan Motor Pertumbuhan di Kawasan Timur Indonesia
Metrotvnews.com, Jakarta: Kamar Dagang dan Industri Indonesia memperkirakan Sulawesi dan Kalimantan masih akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia pada 2017 karena pertumbuhannya di atas rata-rata nasional.
"Perkiraan kami Kalimantan dan Sulawesi masih menjadi penopang utama tumbuhnya perekonomian di timur Indonesia tahun depan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia Andi Rukman Karumpa dikutip dari Antara, Senin (5/12/2016). Baca juga
UMKM Belum Berkontribusi ke Perekonomian Kawasan Timur Indonesia Pemerintah Janjikan Insentif bagi Investor di Indonesia Timur Metamorfosis Ekonomi Sulawesi Selatan Brandconnect Trik Ciptakan Suasana Nyaman Agar Keluarga Betah di Rumah
Andi Rukman Karumpa mengatakan ekonomi kawasan itu tumbuh di atas enam persen bahkan Sulawesi rata-rata tumbuh di atas delapan persen. Meski demikian, menurut dia, akibat komoditas yang masih lesu, pertumbuhan di wilayah itu masih ditopang oleh pertumbuhan sektor konstruksi yang tumbuh di atas 10 hingga 11 persen.
Ia juga mengemukakan, wilayah yang tidak kalah dan juga sedang bertumbuh di atas rata-rata nasional yakni Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Andi menambahkan, yang menarik Sulawesi akan menjadi magnet baru bagi investasi ke depan.
Dia mengingatkan, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah mampu mencapai 15 persen. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat masing-masing tumbuh 7,15 persen dan 7,37 persen, serta Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara masing-masing mencapai pertumbuhan 15,1 persen dan 6,88 persen.
"Kami lihat Sulawesi akan jadi magnet baru, setelah Pulau Jawa. Listrik mulai mencukupi, proyek-proyek smelter mulai beroperasi, proyek-proyek infrastruktur pemerintah sudah jalan, akan banyak kejutan tahun depan dari Sulawesi," ujar Andi.
Andi mengatakan, guna menjaga pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia pemerintah perlu mendorong percepatan proyek-proyek infrastruktur karena sebagian besar proyek konstruksi yang berkontribusi besar kepada perekonomian berasal dari pembangunan infrastruktur.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan agar pengusaha juga membangun infrastruktur pendukung untuk menunjang pembangunan di daerah.
"Orang melupakan, orang hanya melihat yang besar-besar, padahal yang menengah dan yang kecil ini juga banyak peluang yang bisa dimasuki," kata dia.
Presiden dalam sambutan peresmian Indonesia Infrastructure Week dan Konstruksi Indonesia 2016 di Balai Sidang Jakarta pada Rabu (9/11).
Menurut Presiden, sejumlah infrastruktur pendukung itu antara lain perhotelan dan restoran. Peluang investasi di bidang tersebut terbuka lebar untuk meramaikan pembangunan di daerah-daerah terpencil.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.