KENDARIPOS.CO.ID — PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) terkait pasokan listrik sebesar 350 Mega Watt (MW), Senin (15/1). MoU tersebut dilakukan untuk menunjang aliran listrik pembangunan smelter yang berada di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dalam acara itu juga turut dilakukan penekanan tombol bersama Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirut PLN Pusat Sofian Basyir, Manager PLN Wilayah Sulselrabar Bob Saril dan Direktur Utama PT Cerindo Derian Sakmiwata.
Manager Niaga PLN Wilayah Sulselrabar, A. Aris Suwardianto mengatakan, pihaknya mendukung penuh pasokan listrik PT Ceria dan hal itu sudah dibuktikan adanya penandatanganan MoU. Ini juga untuk meyakinkan kepada investor jika PLN siap memberikan suplai listrik dalam pembangunan pabrik nikel atau industri lainnya. “Kami akan berikan pasokan listrik sebesar PT Ceria inginkan. Kalau sekarang itu dalam MoU 350 Mega Watt (MW). Kalau mau mengembangkan usaha dan kurang nanti bisa tambah daya,” jelasnya usai penandatangan MoU di kantor PLN Makassar.
Aris menjelaskan, jumlah daya listirik itu sudah cukup membangun smelter. Setelah penandatanganan kerja sama tersebut, PLN Wilayah Sulselrabar akan mulai mempersiapkan pembangunan infrastruktur penunjang untuk mengalirkan listrik ke perusahaan tersebut. Ia mengatakan, PLN Sukselrabar sampai tahun 2018 surplus 500 MW. Nah jika tidak terserap tentu akan sia-sia. “Intinya kalau ada investor yang berinventasi kita dukung biar mereka tidak lari ke luar negeri. Ini program biasa PLN menyiapkan pasokan listrik. Kan bagus kalau ada pabrik banyak tenaga kerja yang bisa direkrut,” terangnya.
Pasca MoU ini lanjut dia, akan dilakukan komunikasi dengan pihak perusahaan terkait apa saja yang harus dipersiapkan. “Harapan PLN kami bisa suport kebutuhan PT Cerindo dengan dukungan jaringan yang lebih baik dan bisa digunakan,” katanya.
Ditemui usai MoU, Direktur Utama PT Cerindo Derian Sakmiwata mengucapkan terima kasih atas dukungan dari PLN terkait pasokan listrik dalam pembangunan smelter. “Alhamdulillah, kita sudah melakukan MoU dengan PLN. Sekarang kita persiapkan semua kebutuhan agar pembangunan smelter segera terealisasi. Terima kasih kepada PLN semoga semua berjalan lancar,” imbuhnya. (imn)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.