Tagih Smelter, Anggota DPR Dibentak Presdir Freeport
Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Mukhtar Tompo mengklaim dimarahi oleh Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Chappy Hakim, usai rapat kerja di Komisi VII. Saat rapat, Mukhtar menyarankan PT. Freeport konsisten dalam menjawab pertanyaan soal pembangunan smelter.
"Setelah itu rapat ditutup, saya berdiri dan berjalan (menghampiri Chappy), saat mau jabat tangan ditangkis, dia langsung menunjuk ke arah dada saya dan berkata 'kau jangan macam-macam. Mana kata kalian tidak konsisten? Saya konsisten, mana?" kata Mukhtar kepada wartawan di kompleks DPR, Kamis (9/2).
Mukhtar mengatakan yang ia sampaikan dalam rapat sebagai hal yang wajar. Ia meminta penjelasan agar publik tidak bias. Apalagi pembangunan smelter diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Lihat juga: Sri Mulyani Sudah Teken Beleid Bea Keluar Ekspor Mineral Selama beberapa kali mengadakan rapat dengan PT. Freeport, anggota dewan mendapat penjelasan pembangunan smelter sudah 30 persen sehingga izin ekspor diperpanjang terus. Namun, belakangan perusahaan itu menyatakan tak dapat membangun smelter.
"Sudah empat kali diperpanjang karena niat baiknya ada. Ternyata terakhir jawabannya adalah tidak bisa lagi (bangun smelter) di Papua, terus di mana?" kata Mukhtar.
Mukhtar yang berasal dari Fraksi Hanura menyatakan akan berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang untuk menempuh jalur hukum. Ia merasa Chappy telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan.
“Itu disaksikan seluruh mitra, tidak lazimlah. Apalagi ini bukan perusahaan dia ini perusaahan negara, kami wakil rakyat mengkritik sebagai hal yang wajar,” kata Mukhtar.
Anggota Komisi VII Dito Ganinduto menjadi saksi saat insiden itu terjadi. Dia membenarkan informasi yang diungkapkan Mukhtar.
“Setelah selesai rapat, dia (Mukhtar) ke sana (menghampiri Chappy), di situ kejadiannya," kata Dito di kompleks DPR, Kamis (9/2). Lihat juga: Mantan KSAU Chappy Hakim Jadi Presdir Freeport Indonesia
Protes keras
Sementara itu, politikus Akbar Faizal menyatakan protes dengan insiden tersebut. Dia meminta permintaan maaf dari Chappy dan menuntut pemberhentian Chappy sebagai Presiden Direktur PT Freeport.
“Mendesak Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan sementara seluruh perjanjian dan kesepakatan dengan Freeport hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata dia.
Akbar menyatakan sikap keras ini diperlukan untuk menegakkan kehormatan Indonesia karena Muhtar merupakan wakil rakyat.
“Dia mendapat mandat resmi berdasarkan konstitusi. Penghinaan dan penganiayaan kepada saudara Muhtar Tompo adalah penghinaan kepada rakyat Indonesia,” kata dia.
Hingga kini, CNNIndonesia.com belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Chappy Hakim. (yul/gil)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.