Tahun 2018 timah meningkatkan belanja modal hingga 240 persen
kabar-energi.com – Perusahaan timah milik negara PT Timah menargetkan kenaikan belanja modal (capex) sebesar 240% menjadi Rp 2,65 triliun (US $ 192,3 juta) tahun ini untuk melaksanakan rencananya untuk meningkatkan produksi timah dan melakukan diversifikasi usaha.
Timah akan menggunakan sekitar 37,5 persen dari belanja modal tahun ini untuk meningkatkan kapasitas fasilitas pertambangan dan produksi. Ini akan menghabiskan 21,6 persen lagi untuk penggantian dan perbaikan, sementara memanfaatkan 15,9 persen lainnya untuk investasi di anak perusahaannya.
Sisanya akan dituangkan ke dalam pengembangan bisnis dan kebutuhan operasional lainnya.
Penambang timah terkemuka di Indonesia menargetkan produksi bijih timah sebesar 13,86% menjadi 35.500 ton tahun ini. Saat direalisasikan, pertumbuhannya lebih lambat 29,25 persen menjadi 31.178 ton yang tercatat tahun lalu.
“Sepanjang tahun 2017, Timah membukukan kenaikan penjualan timah sebesar 12% menjadi 29.914 ton. Kami berharap dapat mempertahankan kinerja positif kami di tahun 2018,” sekretaris perusahaan Timah Amin Haris Sugiarto mengatakan.
Pada tanggal 1 Maret, Timah mendirikan sebuah anak perusahaan baru bernama PT TIM Nikel Sejahtera, yang diharapkan mulai menjalankan bisnis nikel, terutama di sektor pertambangan dan ekspor, pada paruh kedua tahun ini.
Perusahaan melihat pendapatannya melonjak 32,27 persen per tahun menjadi Rp 9,21 triliun pada 2017 karena rata-rata harga jual timah naik 11% year-on-year menjadi $ 20.429 per ton.
Sementara itu, laba bersihnya bahkan melonjak 99,5 persen per tahun menjadi Rp 502,4 miliar. [JP/na]
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.