Jakarta, EnergiToday-- PT Cakra Mineral Tbk / CKRA akan mengakuisisi tambang zirkon tahun depan. Perusahaan ini telah menyiapkan anggaran maksimal Rp 200 miliar untuk mendanai aksi korporasi tersebut.
Ada sejumlah potensi aset tambang yang sedang dalam proses due diligencealias uji tuntas. Hanya saja, Cakra Mineral masih merahasiakan lokasi dan potensi tambang yang dibidik. Cakra Mineral berharap, uji tuntas rampung pada kuartal I 2017. "Namun semua sangat bergantung hasil due dilligence dan valuasi harga," ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Cakra Mineral Tbk, Dexter Sjarif Putra, Selasa (8/11).
Akuisisi tambang zircon bukan tanpa maksud. Potensi permintaan zirkon dari pasar mancanegara masih besar. Selain China, Cakra Mineral melihat potensi pasar dari negara-negara di Eropa seperti Italia, Jerman dan Ukraina.
Cakra Mineral menjalankan bisnis zircon melalui dua anak perusahaan. PT Takaras Inti Lestari yang berkantor di Palangkaraya, Kalimantan Tengah bergelut di bisnis pengolahan zirkon. Sementara PT Murui Jaya Perdana yang berkantor di Pontianak, Kalimantan Barat menjalankan pertambangan zirkon. Menurut pengalaman Cakra Mineral, permintaan pasir zirkon di pasar mancanegara cenderung lebih stabil ketimbang pasar domestik. (fd/kt)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.