JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan sejumlah strategi untuk menyediakan pasokan listrik guna memenuhi kebutuhan industri pengolahan dan pemurnian (smelter) di tahun 2022. Dengan begitu, diharapkan industri smelter di Indonesia semakin kompetitif.
"Kita harus bisa memenuhi kebutuhan listrik untuk industri smelter pada tahun 2024 sebesar 4.798 megawatt (mw)" urai Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Lebih lanjut, Arifin menyatakan konsistensi pemerintah dalam membangun nilai tambah mineral melalui pembangunan industri smelter dalam negeri. Dibuktikan, dalam jangka waktu lima tahun, terdapat 52 industri smelter yang akan terbangun, yakni 4 smelter tembaga, besi, timbal dan seng, 29 smelter nikel, 9 smelter bauksit dan 2 smelter mangan.
Dari 52 industri smelter yang terbangun, proyeksi kebutuhan listrik sebesar 4.798 mw tersebar di beberapa wilayah, antara lain Bengkulu (5 mw), Banten (68,5 mw), Jawa Barat (39 mw), Jawa Timur (821,9 mw), Nusa Tenggara Barat (300 mw), Nusa Tenggara Timur (20 mw), Kepulauan Riau (45 mw), Kalimantan Barat (499 mw), Kalimantan Selatan (10 mw), Sulawesi Tengah (959 mw), Sulawesi Tenggara (1.053 mw), Maluku dan Maluku Utara (941 mw).
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian ESDM memiliki tiga kebijakan strategis, yakni pemenuhan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara, pemenuhan listrik oleh pengembang smelter serta kolaborasi antara pengembang smelter dengan non-PLN.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.