Target produksi nikel Vale Indonesia di 2020 stagnan
Di tengah hingar-bingar rencana divestasi saham dengan Mining Industry Indonesia (Mind Id), PT Vale Indonesia Tbk tetap fokus menjaga tingkat produksi nikel dalam matte sepanjang tahun 2020.
Head of Investor Relations & Treasury Vale Indonesia Adi Susatio mengatakan, pihaknya fokus mempertahankan produksi nikel dalam matte di tahun ini. Rencananya, emiten berkode saham INCO tersebut mematok target produksi nikel dalam matte kurang lebih sebanyak 71.000 ton di tahun ini.
Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan proyeksi nikel dalam matte yang diproduksi INCO pada tahun 2019 di kisaran 71.000—73.000 ton. Hingga saat ini, Vale Indonesia belum membeberkan realisasi produksi nikel dalam matte sepanjang tahun lalu.
Adi menjelaskan, tidak berubahnya target produksi di tahun ini disebabkan INCO akan fokus pada pembangunan kembali salah satu furnace atau tungku pembakaran. Kondisi ini akan mempengaruhi proses produksi nikel dalam matte perusahaan sepanjang tahun 2020.
Meski demikian, INCO memastikan pembangunan kembali furnace tersebut tidak akan berdampak negatif bagi realisasi produksi nikel dalam matte perusahaan.
Pembangunan kembali furnace akan berjalan berbarengan dengan kegiatan pemeliharaan fasilitas tersebut secara rutin. Adi melanjutkan, kegiatan tersebut bakal berlangsung selama 5 bulan pada kuartal IV-2020 dan berlanjut di kuartal pertama tahun berikut.
“Penggabungan timing furnace rebuild dengan pemeliharaan reguler akan meminimalisir dampak ke produksi kami,” ungkap dia, Kamis (2/1).
Hingga saat ini, Vale Indonesia juga masih mendiskusikan perihal target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2020.
Walau begitu, Adi menilai, pertumbuhan kinerja INCO akan bergantung pada harga nikel global di tahun ini. “Komoditas nikel sangat volatil. Pendapatan kami sangat dipengaruhi harga nikel dunia, di samping produksi kami sendiri,” jelas dia.
Asal tahu saja, pada kuartal III-2019, pendapatan INCO turun 12,6% secara tahuan menjadi US$ 506,46 juta. Sedangkan laba bersih Vale Indonesia anjlok 99% dibanding tahun sebelumnya menjadi US$ 160.000.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.