Direktur Kapuas Prima Coal Hendra William menambahkan, pihaknya menargetkan produksi mencapai 360 juta metrik ton (MT) konsentrat dengan produksi timah hitam (galena/timbal) dengan porsi terbesar. Target pendapatan perseroan tahun ini sebesar Rp 350 miliar, sementara hingga April telah tercapai sekitar Rp 107 miliar. "Target laba bersih Rp 35-40 miliar," ujarnya.
Adapun per 30 April 2017 perusahaan mencetak total aktiva sebesar Rp 625 miliar, posisi total kewajiban Rp 326 miliar, dan total ekuitas Rp 299 miliar.
Sedangkan rasio likuiditas (current ratio) sebesar 0,66 dan quick ratio sebesar 0,23, rasio solvabilitas (debt to asset ratio) sebesar 52,018%, debt to equity ratio (DER) 109,11%, dan return on equity (ROE) sebanyak 0,88%. Sementara laba usaha pada periode yang sama mencapai Rp 28 miliar dan laba bersih Rp 3 miliar.
Harjanto menjelaskan, produk tambang yang dihasilkan perseroan adalah timbal (Pb), seng (Zn), dan bijih besi (Fe) sedangkan dalam produksinya perusahaan memiliki floatation plant. Kapuas Prima Coal juga memiliki 30% di PT Kapuas Prima Citra yang merupakan smelter timbal. Smelter itu memiliki kapasitas pabrik 40.000 ton konsentrat timbal, menghasilkan 20.000 ton timbal bullion per tahun.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.