Ipotnews - Harga tembaga London jatuh ke level terendah tiga pekan, Kamis, setelah Chairman The Fed, Jerome Powell, mengatakan pemotongan suku bunga pertama bank sentral sejak 2008 bukanlah awal dari siklus pelonggaran yang panjang, dan perundingan perdagangan China-AS sepertinya hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai ekspektasi, tetapi dolar melonjak didorong pernyataan Powell, membuat logam berdenominasi greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan membebani harga. Perundingan perdagangan di Shanghai berakhir tanpa kemajuan berarti, "menyoroti kenyataan bahwa kesepakatan masih jauh untuk dicapai," kata ANZ dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa Indeks Pembelian Manajer (PMI) China juga "agak mengecewakan" bagi sektor logam dasar.
PMI resmi menguat menjadi 49,7 pada Juli, dari bulan sebelumnya 49,4, tetapi tetap di bawah tanda 50 poin yang memisahkan antara pertumbuhan dari kontraksi secara bulanan. PMI manufaktur Caixin/Markit dirilis Kamis, sebagian besar sesuai dengan angka resmi pemerintah.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun untuk sesi ketiga, sebanyak 0,6% menjadi USD5.893,50 per ton, level terendah sejak 10 Juli, dan tercatat berada di posisi USD5.920,50 per ton pada pukul 14.23 WIB, demikian laporan Reuters , di Beijing, Kamis (1/8).
Sementara itu, kontrak tembaga September yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup melemah sekitar 0,5% menjadi 46.620 yuan (USD6.757,31) per ton.
Dolar melejit ke level tertinggi dua tahun terhadap euro dan menembus tingkat tertinggi dua bulan terhadap yen. Logam dasar lainnya juga dalam tekanan. Nikel dan seng turun paling tajam di komplek bursa berjangka London, masing-masing merosot 1,1% dan 1,6%.
Vedanta Resources, Rabu, mengatakan telah menginformasikan mitra usahanya di Zambia bahwa mereka meluncurkan proses arbitrase terkait upaya pemerintah setempat untuk melikuidasi Konkola Copper Mines yang mayoritas dikuasai Vedanta. Malaysia menunggu rencana perusahaan tambang Australia, Lynas Corp, untuk mengelola limbah radioaktif tingkat rendah dari pabrik pengolahan rare earth- nya sebelum pembaruan lisensi, ungkap Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Kamis. (ef)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.