Terinspirasi Industri Smelter WHW, Gubernur Ingin Percepatan KIPI
KENDAWANGAN – Didampingi jajaran direksi dan manajemen perusahaan, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berkesempatan meninjau industri Smelter Grade Alumina (SGA) PT Well Harvest Winning (WHW) di Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (31/10). Irianto pun menyampaikan terima kasihnya, karena telah difasilitasi untuk bisa melakukan kunjungan tersebut.
Menurutnya, kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuannya dengan jajaran direksi PT WHW beberapa waktu lalu. Melalui kunjungan ini juga, kata Gubernur, akan dapat memberikan dampak, serta masukan positif bagi rencana Kaltara untuk membangun Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Di mana salah satu cluster yang bakal dikembangkan adalah industri smelter.
“Mudahan ini dapat memberikan dampak yang positif bagi pembangunan Kaltara. Karena PT WHW ini sangat besar, dan menjadi salah satu perusahaan memiliki kapasitas ekspor terbesar di antara perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Barat,” ujar Irianto di sela kunjungan tersebut.
Karena itu, Irianto berharap beberapa tahun ke depan harus ada industri besar yang dapat beroperasi di Kaltara. Baik industri hulu maupun hilir. Pasalnya, terealisasinya industri itu, juga akan berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan baru yang mampu menyerap tenaga kerja asal Kaltara. “Kita lihat PT WHW, yang mampu menyerap tenaga kerja lokal asal Kalbar. Ini membuktikan komitmen mereka terhadap bangsa,” ulas Irianto.
Untuk diketahui, PT WHW adalah salah satu industri pengolahan bijih bauksit menjadi alumina (bahan baku aluminium). Perusahaan yang berdiri di atas lahan seluas 1.520 hektare itu, juga memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Di mana tahap 1 yang sudah beroperasi dengan kapasitas daya 80 Megawatt (MW).
Dikatakan Irianto, tahun depan perusahaan itu akan menambah lagi daya sebesar 80 MW. Ini untuk meningkatkan target kapasitas produksi alumina yang saat ini dihasilkan 1 juta ton per tahun. “Dengan ditambahnya power plant PLTU 80 MW akan menambah kapasitas produksinya menjadi 2 juta ton alumina per tahun. Dan, ini target yang sangat luar biasa yang ditetapkan oleh perusahaan. Saya sangat takjub melihatnya,” ungkap Irianto lagi.
Tak hanya membangun pembangkit listrik sendiri untuk mendukung operasional industri, perusahaan yang konon merupakan satu grup dengan PT Pesona Katulistiwa Nusantara (PKN)-perusahaan batubara yang beroperasi di Bulungan ini, juga memiliki pelabuhan khusus untuk menampung hasil produksi alumina yang siap dikirim ke negara tujuan ekspor.
Gubernur mengatakan, lewat kunjungan ini akan bisa memacu semangat untuk mewujudkan industri smelter di KIPI Tanah Kuning Mangkupadi. Apalagi kawasan ini, telah masih dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017.
Industri smelter, disebutkan Irianto, merupakan salah satu cluster utama yang direncanakan dibuka di kawasan tersebut. Bahkan, sekarang PT Inalum (persero) yang akan membuka industri smelter, sudah berkantor di Kaltara.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.