a a a a a
News Update Terminasi, Langkah Akhir Jika Tak Ada Kemajuan Bangun Smelter
News

Terminasi, Langkah Akhir Jika Tak Ada Kemajuan Bangun Smelter

Terminasi, Langkah Akhir Jika Tak Ada Kemajuan Bangun Smelter
Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah secara tegas menyatakan akan mengakhiri langsung ekspor konsentrat jika perusahaan tidak ada kemajuan yang signifikan dalam pembangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter).

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan akan mengambil tindakan tegas bila ada perusahaan yang main-main dalam pembangunan smelter tersebut.

"Kalau kau tidak penuhin, kita terminate. Kita ambil tindakan tegas dong," kata Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (12/10/2016) malam.

Luhut menjelaskan, perkembangan pembangunan smelter tersebut akan diawasi dan diawasi secara ketat oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba). Pemerintah pun akan menagih janji perusahaan jika menjanjikan perkembangan pembangunan smelter.

"Harus ada pengawasan. Selama ini kita abaikan itu. Kedepannya tidak bisa. Harus ada yang mengawasi. Kalau kau janji setahun progresnya 30 persen, maka 30 persen kita cek," jelas dia.

Namun, Luhut juga menyampaikan, akan memakai opsi menaikkan bea keluar (BK) bila tidak ada perkembangan dalam membangun pabrik pengolahan tersebut. Bea keluar akan diberikan secara progresif. Kalau tahun ini belum ada perkembangan, maka bea keluar itu akan terus ditingkatkan.

"Bisa saja pilihan kita naikkan bea keluarnya. Tapi kamu harus juga punya target smelter. Jadi kita ada beberapa pilihan. Pokoknya kita (bea keluarnya) progresif. Artinya kalau kau tahun ini belum juga (berikan kemajuan), tahun depan kita tingkatkan dikit lagi," beber dia.

Sekadar informasi, dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2014, ekspor konsentrat mineral dapat dilakukan hingga 11 Januari 2017 dengan catatan adanya kemajuan komitmen pembangunan smelter.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT