Thomas Lembong: Tanpa ekonomi digital, investasi luar negeri akan turun
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Booming start up ternyata turut menyelamatkan tren investasi di Indonesia. Tak heran, sejak 2016 hingga saat ini, sudah ada empat perusahaan unicorn asal Indonesia. Perusahaan unicorn merupakan start up yang sudah memiliki nilai valuasi di atas US$ 1 miliar.
"Investasi Indonesia dalam empat tahun terakhir diselamatkan oleh dua sektor utama. Pertama smelter nikel yang mampu menjadikan Indonesia sebagai produser dan pengekspor stainless steel nomor tiga di dunia. Sektor yang kedua adalah investasi ekonomi digital," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pada acara 1st Nexticorn International Summit 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (9/5).
Thomas Lembong menegaskan tanpa ekonomi digital dan smelter, investasi dari luar negeri akan turun. Sehingga ke depan, pihaknya akan mendorong investasi di sektor smelter dan ekonomi digital.
Lanjut Thomas, tahun ini menjadi semakin spesial lantaran ada beberapa acara besar yang dapat mengekspos Indonesia di mata dunia. Ada Asian Games, Pertemuan Bank Dunia pada Oktober nanti, hingga Nexticorn yang tengah berlangsung.
Asal tahu saja, Nexticorn International Summit 2018 dihadiri oleh 98 investor dari 67 Perusahaan Pemodal Ventura. Juga ada 70 start up yang akan berusaha mendapatkan pendanaan.
Acara ini juga akan dihadiri oleh empat CEO Unicorn yakni Nadiem Makarim, CEO Go-Jek; Ferry Unardi, CEO Traveloka; William Tanuwijaya, CEO Tokopedia; dan Achmad Zaky, CEO Bukalapak. Bersama mereka membukakan pintu interaksi start up potensial kepada investor global. Mereka akan berperan sebagai official Gate Opener of Indonesia Digital Paradise.
Hingga pada pukul 08.00 WITA sudah ada 823 pertemuan terjadwal antara investor dan start up. Angka ini terus naik, kemarin sore baru ada 280 pertemuan terjadwal. Perusahaan modal ventura di antaranya Sequoia Capital telah menanamkan modal ke dua unicorn Indonesia yaitu Tokopedia dan Traveloka.
Selain itu ada top-tier investor global antara lain Tencent China, Fosun International, Appworks. Ada pula investor nasional seperti Alpha JWC, Convergence, Kejora, dan Venturra.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.