a a a a a
News Update Timah (TINS) targetkan produksi 22.000 ton dari tambang laut
News

Timah (TINS) targetkan produksi 22.000 ton dari tambang laut

Timah (TINS) targetkan produksi 22.000 ton dari tambang laut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) menargetkan prototipe atau desain rekayasa terperinci alias detail engineering design (DED) rampung tahun ini. Dengan itu, perusahaan berkode saham TINS ini mengklaim bisa melakukan operasi penambangan timah di laut Bangka Belitung dengan teknologi yang ramah lingkungan.

"Yang (tambang) laut lagi bikin prototipe-nya, tahun ini mudah-mudahan selesai," kata M. Riza Pahlevi, Direktur Utama Timah di sela Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (21/1).

Riza bilang, penambangan timah laut itu nantinya akan serupa dengan sistem teknologi dalam pengeboran minyak dan gas di laut (off-shore). Hal ini juga sekaligus menindaklanjuti arahan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan yang meminta untuk mengedepankan aspek lingkungan dalam aktivitas penambangan timah di laut. "Ya, dan itu sifatnya kan enviromental friendly," imbuh Rizal.

Saat ini aktivitas operasi dan produksi penambangan laut TINS dilakukan secara organik dengan mengoperasikan empat kapal keruk dan 17 kapal isap produksi (KIP). Selain itu, aktivitas penambangan laut juga dilakukan secara anorganik dengan mitra tambang yang berjumlah 76 KIP yang dialokasikan 23 KIP di Provinsi Bangka Belitung dan 53 unit KIP di Kepulauan Riau dan Riau.

Aktivitas operasi produksi penambangan di Provinsi Bangka Belitung dilakukan di darat dengan luas wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) 288.728 hektare (ha) dan di laut dengan luas IUP 139.663 ha. Sedangkan di Kepulauan Riau dan Riau, seluruhnya berada di laut (off-shore) dengan total luas IUP seluas 45.009 ha.

Menurut Direktur Keuangan PT Timah Tbk Emil Ermindra, pada tahun 2018, perolehan bijih timah yang bersumber dari laut sebesar 19.159 ton sn. Jumlah tersebut naik 7% dibandingkan tahun 2017 yang hanya mencapai 17.906 ton sn.

Dilihat dari harga pokok perolehan (HPP), lanjut Emil, bijih timah yang dihasilkan dari aktivitas penambangan di laut relatif lebih murah sekitar 30%-35% dibandingkan bijih timah yang diperoleh dari darat. Sebabnya, dalam aktivitas penambangan darat terdapat unsur biaya pembebasan lahan yang relatif besar dan naik dari tahun ke tahun.

"Karenanya saat ini PT Timah terus mengembangkan kapasitas produksi bijih timah dari laut, baik dari jumlah KIP yang beroperasi maupun teknologi yang digunakan," jelas Emil saat dihubungi KONTAN, kemarin.

Emil mengatakan, pada tahun ini TINS menargetkan pertumbuhan perolehan bijih timah dari laut sebesar 22.000 ton sn atau naik 15% dibanding tahun 2018. Untuk mencapai peningkatan kapasitas produksi itu, TINS berencana menambah empat unit KIP yang pengadaannya dilakukan melalui anak perusahaan yaitu PT Dok Air Kantung (DAK).

Mengenai perhitungan biaya, Emil memperkirakan pihaknya akan membutuhkan dana sekitar Rp 70 miliar per unit KIP. Selain itu, empat kapal keruk dan 17 KIP yang ada akan dimodifikasi, diperbaiki dan ditambah kapasitas produksinya dengan anggaran total sebesar Rp 635 miliar.

Sementara secara keseluruhan, sebagaimana yang telah diberitakan KONTAN, pada tahun ini TINS mengalokasikan dana belanja sebesar Rp 2,58 triliun. Sedangkan sepanjang tahun 2019, TINS mengincar produksi 38.600 ton bijih timah, turun dari realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 44.380 ton.

Latest News

PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun PLN Siap Pasok Smelter Antam Hingga 30 Tahun
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke DepanPLN Pasok Listrik ke Pabrik Smelter Antam Selama 30 Tahun ke Depan
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Smelter Feronikel Baru Antam ANTM di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLNSmelter Feronikel Baru Antam (ANTM) di Halmahera Timur Bakal Dipasok Listrik dari PLN
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Member PT Hengtai Yuan
Member PT Indotama Ferro Alloys
Member PT Smelting
Member PT Bintang Smelter Indonesia
Member PT Meratus Jaya Iron  Steel
Member PT Cahaya Modern Metal Industri
Member PT Delta Prima Steel
Member PT karyatama Konawe Utara
Member PT Refined Bangka Tin
Member PT Central Omega Resources Indonesia
Member PT Kasmaji Inti Utama
Member PT Monokem Surya
Member PT Tinindo Internusa
Member PT Macika Mineral Industri
Member PT Indra Eramulti Logam Industri
Member PT Indonesia Weda Bay Industrial Park
Member PT AMMAN MINERAL INDUSTRI AMIN
Bersama Kita Membangun Kemajuan Industri Smelter Nasional
Switch to Desktop Version
Copyright © 2015 - AP3I.or.id All Rights Reserved.
Jasa Pembuatan Website by IKT