Timah Targetkan Dapat Cadangan di Nigeria Hingga 15.000 Ton per Tahun
PT Timah Tbk menargetkan bisa menemukan cadangan bijih timah di wilayah tambang Nigeria hingga 15.000 ton per tahun. Target itu bisa tercapai dengan melakukan eksplorasi.
Sekretaris Perusahaan Timah Amin Haris Sugiarto mengatakan eksplorasi sudah dilakukan sejak 2017. “Untuk cadangan sementara kami dapatkan 5.000 ton per tahun. Kami masih mencari supaya target 10-15 ribu ton tercapai,” kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (22/1).
Untuk mendukung kegiatan tersebut, Timah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian konsentrat (smelter) di Nigeria. Studi kelayakan (feasibility study) sudah dilakukan dan siap memasuki tahap konstruksi.
Amien menarget pembangunan smelter bisa terlaksana pada Februari. Agar target itu bisa tercapai, Timah, harus menyelesaikan perizinan dari pemerintah setempat. Di sisi lain, di Nigeria masih melaksanakan pemilihan umum (pemilu).
Alhasil, Timah harus menunggu proses pemilu selesai. “Masih menunggu izin yang dikeluarkan pemerintah di sana," kata Amin.
Untuk mengembangkan proyek pertambangan di Nigeria Timah bekerja sama dengan perusahaan asal Nigeria, yaitu Topwide Ltd. Timah dan Topwide membentuk perusahaan patungan (joint vanture) yang dinamai Joint Vanture Co, dengan memanfaatkan area konsensi seluas 16.000 hektare (ha).
Adapun, nilai investasi untuk proyek ini sebesar US$ 26 juta. Nilai tersebut sudah disepakati oleh kedua perusahaan sejak Desember 2017. Masing-masing memiliki kompisisi saham sebesar 50%.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.