vKABARBANGKA.COM — Sejumlah orang diduga mengambil dan menjual Tin Slag milik perusahaan peleburan (smelter) timah yang ada di Sungailiat, Kabupaten Bangka. Diduga, keluarnya Tin Slag tersebut tanpa sepengetahuan pemilik smelter.
Menurut sumber media ini, jumlah Tin Slag yang ada digudang mencapai hampir 2.000 ton. Sebelumnya, H. Udin Tegal (pembeli) sudah lebih dulu order kepada pelaku, untuk membeli Tin Slag dari smelter tersebut. Menurut infprmasi yang beredar, Tin Slag itu dibawa ke SBS Ketapang, Pangkalpinang.
“Ada pengambilan Tin Slag di PT GLOBAL, dibawa ke SBS Ketapang, Pangkalpinang. Pembeli dari lokasi H. Udin (Tegal). Kayaknya pengambilan Tin Slag itu tanpa sepengetahuan yang punya smelter,” ungkap sumber media ini, seraya meminta identitasnya dirahasiakan, untuk alasan keamanan.
“Modusnya, pelaku mengeluarkan Tin Slag melalui pagar tembok samping smelter yang sengaja di jebol, untuk memudahkan mengeluarkan Tin Slag dari gudang,” lanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, pemilik dan pengurus smelter itu masih diupayakan konfirmasinya. Demikian juga dengan pihak SBS. Sementara digudang smelter tersebut, nampak satu unit Excavator Mini sedang beraktifitas mengisi (loading) Tin Slag kedalam truk yang datang silih berganti. (Red)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.