Tingkatkan Produksi, Central Omega Rights Issue Rp 2 T
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan saham dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue). Dari aksi korporasi ini ditargetkan perusahaan akan memperoleh dana senilai maksimal Rp 2,39 triliun.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 9,58 miiar saham dengan nominal Rp 100/saham. Rencananya saham tersebut akan dilepas dengan kisaran harga Rp 200-Rp 250/saham.
Rencananya dana itu akan digunakan perusahaan untuk modal kerja perusahaan beserta anak usahanya.
Selain itu, dana hasil rights issue itu juga akan digunakan untuk mendukung meningkatkan kapasitas produksi bijih nikel di anak usaha dengan menambah operator-operator yang mengerjakan penambangan bijih nikel.
Targetnya, perusahaan bisa meningkatkan kapasitas produksi di smelter miliknya yang saat ini memiliki tingkat utilisasi sebesar 50% dengan produksi tahun lalu sebanyak 46.841 ton Ferro Nikel.
Pemegang saham utama perusahaan yakni PT Jinsheng Mining telah berkomitmen menjadi stand buy buyer sebanyak 2 miliar saham dari PUT tersebut.
Adapun para pemegang saham telah memberikan restu untuk melaksanakan aksi korporasi ini pada 28 Februari 2019 lalu. Perusahaan menargetkan untuk memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 Mei 2019.
Recording date pemegang saham akan jatuh pada 17 Juni 2019 dan pendistribusian akan dilakukan hari berikutnya. Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 13 Juni dan di pasar tunai pada 17 Juni.
Menurut jadwal, efek ini akan dicatatkan di BEI pada 19 Juni 2019. (prm)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.