Total Investasi Yang Diboyong Jokowi Dari Eropa Rp 266 Triliun
Fakta.co.id – Beberapa hari yang lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi 4 negara di Eropa. Dalam lawatannya itu, Jokowi menindaklanjuti beberapa kerja sama strategis dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Jerman, Inggris, hingga Belanda. Total investasi yang bisa diboyong ke Indonesia mencapai US$ 20,5 miliar atau setara Rp 266,5 triliun (asumsi US$ 1 = Rp 13.000).
Jerman menjadi negara yang pertama kali dikunjungi Jokowi pada kunjungan kenegaraannya kemarin. Di Jerman Jokowi menyepakati perjanjian kerja sama untuk pengadaan smelter nikel antara PT Antam Tbk dengan Ferrostaal asal Jerman.
“Untuk di Jerman nilainya US$ 875 juta. Ada yang terkait smelter nikel merupakan Antam dengan Ferrostaal. Saya kira proses untuk mulai, kemudian Siemens dengan PLN,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani di kantornya, Jakarta, Senin (25/4/2016).
Tawaran investasi paling tinggi diberikan oleh Pemerintah Inggris. Inggri berkomitmen berinvestasi US$ 19,02 miliar ke Indonesia.
“London nilainya jauh lebih besar. Persiapannya lama dan matang karena persiapannya sejak Perdana Menteri Inggris David Cameron datang jadi ada lebih dari 10 atau 13 bisnis deal yang bisa dihasilkan. Termasuk Unilever investasi PLTS kemudian ada GSK Glaxo Smithkline farmasi dan yang lainnya nilainya US$ 19,02 miliar,” jelas Franky.
Perjanjian kerja sama dengan Belanda juga tengah dikaji lebih dalam, nilai investasi dari negeri kincir angin tersebut diperkirakan dapat mencapai US$ 604,2 juta. Sedikitnya total investasi yang didapatkan Indonesia dari 3 negara di Uni Eropa mencapai US$ 20,5 miliar. “Terakhir Belanda sama ada beberapa proses yang ingin dimasukkan. Total rencana US$ 604,2 juta,” kata Franky.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.