Transfer Teknologi, Harita Nickel Kirim 242 Pegawainya ke Tiongkok
INDOPOS.CO.ID - Harita Nickel melalui PT Megah Surya Pertiwi telah mengirim 242 putra terbaik untuk menimba ilmu di bidang industry smelter Feronikel ke Tiongkok. Program ini sebagai bagian dari transfer teknologi yang dilakukan perusahaan untuk para karyawan.
“Transfer teknologi ini merupakan komitmen perusahaan untuk para karyawan. Kenapa ke Negeri Tiongkok? Karena teknologi yang kami gunakan untuk produksi ini berasal dari Tiongkok,” ujar Chief Deputy Head Exrel dan CSR HARITA Nickel, Alexander Lieman kepada INDOPOS, Selasa (4/9/2018).
Khusus untuk Provinsi Maluku Utara, total pegawai yang belajar ke Negeri Tiongkok ada sekitar 177 orang, terdiri dari 4 orang dari Desa Kawasi, 27 orang dari Laiwui, 3 orang dari Wayaloar, 41 orang dari Labuha, dan 102 orang dari Ternate. Kemudian dari luar Provinsi Maluku Utara yaitu 11 orang dari Ambon, 21 orang dari Surabaya, 1 orang dari Malang, dan 32 orang dari Jakarta.
Kamarullah, salah satu anak muda yang menerima pendidikan ke Tiongkok mengaku tidak pernah menyangka bahwa dirinya dapat menempuh pendidikan hingga ke negeri Tiongkok. Warga asli Desa Kawasi ini mengatakan, saat itu hanya empat orang yang berhasil mendapat kesempatan belajar ke Tiongkok. "Saya tiga bulan belajar di Tiongkok. Di sana saya belajar bagaimana cara mengoperasikan teknologi yang digunakan perusahaan," katanya.
Abdullah, juga menyatakan hal yang sama. Ia merasakan ada perubahan setelah mendapat pendidikan di Tiongkok. "Pengalaman yang paling berharga saat saya belajar di Tiongkok itu mengenai disiplin, banyak juga pelajaran yang kita ambil untuk dibawa ke Indonesia dan kita terapkan dan ajarkan ke teman-teman, " kata Abdullah.
Ia sendiri sekarang menjabat sebagai ketua kelompok untuk bagian percetakan nikel. "Harapan saya pasti ingin balik lagi kalau ada kesempatan untuk memaksimalkan kemampuan saya," kata Abdullah. (jaa)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.