Trinitan Metals and Minerals (PURE) bersiap tambah kapasitas produksi smelter
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang tambang mineral, PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) langsung bersiap melakukan kegiatan ekspansi bisnisnya usai initial public offering (IPO) pada 9 Oktober lalu.
Sebagai informasi, PURE memperoleh dana sebesar Rp 100 miliar dari IPO lalu. Deputi Direktur PURE Andika Ishak Vidiarsa mengatakan, 76,28% dari dana IPO tersebut akan digunakan untuk belanja modal yang meliputi pembelian mesin dan peralatan.
Nantinya, mesin dan peralatan tersebut digunakan untuk pengembangan usaha serta penambahan area produksi. Dengan kata lain, PURE sebenarnya hendak meningkatkan kapasitas produksi di smelter yang sudah dimilikinya saat ini di Jawa Barat.
Andika menjelaskan, mesin yang coba disediakan oleh PURE merupakan teknologi hydrometalurgi yang dapat menopang produksi timbal dan antimony. Keduanya merupakan produk unggulan perusahaan.
Permintaan terhadap timbal dan antimony dirasa cukup besar. Tak ayal, PURE memutuskan untuk meningkatkan kapasitas smelter yang dimilikinya.
Sekadar catatan, saat ini smelter yang dimiliki PURE berkapasitas total 39.700 ton per tahun. “Dengan adanya belanja modal hasil IPO ini, maka kapasitas smelter bisa mencapai 47.500 ton per tahun,” ujar Andika, Jumat (25/10).
PURE akan mulai melakukan peningkatan kapasitas smelter pada tahun 2020 mendatang. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada kuartal pertama tahun 2021.
Selain meningkatkan kapasitas produksi smelter, PURE juga tengah melakukan uji kelayakan untuk ekstraksi produk timah, nikel, dan kobalt. Karena masih dalam tahap uji kelayakan, ketiga produk tadi belum bisa dijual pada tahun depan.
Andika juga menjelaskan, sebagai produk unggulan, permintaan terhadap timbal dan antimony PURE tak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri. Perusahaan mengekspor produk tersebut ke berbagai negara seperti Turki, Perancis, dan Amerika Serikat (AS).
Manajemen PURE juga tak menutup kemungkinan akan melakukan perluasan pasar ekspor di masa mendatang. “Kami akan ekspansi penjualan produk di negara-negara Asia Pasifik,” terang Andika.
Lantas, Andika cukup optimistis dengan potensi kinerja keuangan PURE. Di tahun ini, manajemen menargetkan mampu meraih pendapatan di kisaran Rp 600-700 miliar. Pada tahun lalu, perusahaan mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 583,78 miliar.
Tak hanya itu, PURE juga telah memiliki proyeksi kinerja untuk tahun depan. Perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 17% (yoy) sedangkan pertumbuhan laba bersih diharapkan bisa mencapai 5,5% (yoy).
“Kami akan melakukan proses produksi yang efektif dan efisien agar output yang dihasilkan bisa maksimal,” kata Andika.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.