Sampai dengan September 2020, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat peningkatan produksi nikel sebanyak 10% menjadi 55.792 metrik ton. Dengan produksi ini, perseroan optimistis merealisasikan target produksi sebanyak 73 ribu metrik ton hingga akhir 2020.
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Nico Kanter dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, volume produksi hingga September 2020 ini meningkat sekitar 10% dari realisasi hingga September 2019 sebanyak 50.531 metrik ton. "Khusus pada kuartal III-2020, volume produksi meningkat 4%, dibandingkan kuartal II-2020,"ujarnya.
Kendati pandemi Covid-19, menurut Nico, perseroan masih bisa membukukan volume yang lebih tinggi. Dengan pencapaian ini, perseroan optimistis terhadap realisasi produksi sebanyak 73 ribu metrik ton nikel pada akhir 2020. Sementara itu, Vale Indonesia menargetkan bisa memenuhi semua persyaratan untuk proyek smelter Pomalaa di Sulawesi Tenggara dan Bahodopi di Sulawesi Tengah pada semester pertama tahun depan. Perseroan memperkirakan investasi untuk kedua proyek smelter tersebut sekitar US$ 4 miliar.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.