Vale Jajaki Investor Tiongkok untuk Bangun Smelter Baru
JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana membangun smelter di wilayah Bahodopi, Sulawesi Tengah. Untuk itu, perseroan menjajaki kerja sama dengan investor asal Tiongkok.
Direktur Utama Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan, perseroan masih dalam proses persiapan mengenai rencana pembangunan smelter di Bahodopi. Namun, ia meyakini, proses pra-studi kelayakan (pre-feasibility study/pre-FS) dapat dilaksanakan pada September 2017.
“Baru setelah itu, kami akan lanjutkan ke tahap berikutnya. Adapun, untuk smelter di Bahodopi, kami tengah mengkaji kemungkinan untuk feronikel,” kata Nico di Jakarta, baru-baru ini.
Namun, Nico belum bersedia menyebutkan identitas calon mitra strategis maupun porsi kepemilikan saham perseroan di smelter yang akan dibangun nanti. “Lihat requirement dulu, karena kami banyak proyek dan perlu menyertakan ekuitas,” ujar dia.
Selain Bahodopi, sejauh ini Vale Indonesia juga berencana membangun smelter di wilayah Sorowako, Sulawesi Selatan dan Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Di Sorowako, menurut Nico, perseroan akan menggarap smelter tanpa mitra strategis.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.