Virus Corona.Menghambat Ekspor Timah ke China, Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung Melambat
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah mengatakan pertumbuhan ekonomi yang melambat di Bangka Belitung saat ini dipengaruhi juga oleh dampak dari virus corona yang sedang mewabah.
"Hal lain yang mempengaruhi (pertumbuhan ekonomi melambat-red) dikarenakan juga adanya wabah virus corona, sedikit banyak itu mempengaruhi,"ujar Fatah kepada wartawan, Senin(2/3/2020).
Hal tersebut dikarenakan ekspor timah sangat besar menuju negara Cina, wilayah awal virus corona mulai tersebar.
Menurutnya langkah yang perlu diambil adalah dengan mencari terobosan baru negara ekspor tujuan yang lain.
"Kalau biasanya kita ekspor ke Cina, pada waktu yang akan datang kita harus mencari terobosan baru atau mencari pasar-pasar baru ke negara lain. Mudah-mudahan dengan adanya percepatan ini kita tidak terjerat dalam perlambatan ekonomi nasional," kata Fatah.
Selain dampak dari virus corona, penyebab perlambatan ekonomi dikarenakan tren menurunnya harga komoditas timah dan rendahnya produksi timah.
"Hal-hal tersebut bisa terjadi karena disebabkan beberapa hal seperti ekspor timah yang hanya bisa dilakukan oleh perusahan yang memiliki CPI, jika smelter-smelter tidak punya hal tersebut maka tidak bisa melakukan ekspor timah," kata Fatah.
Sektor komoditas seperti pertanian, perkebunan seperti lada dan karet juga mengalami penurunan yang dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung.
Pertumbuhan Ekonomi Melambat
Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung Tantan Heroika mengatakan inflasi Bangka Belitung pada 2019 menurun, akan tetapi pertumbuhan ekonomi melambat.
"Bila mencermati perekonomian Bangka Belitung maupun nasional, kita lihat tahun 2019 inflasi menarik bias turun ke bawah baik regional dan nasional. Meskipun inflasi menurun bisa mencapai 2,26 persen yang sebelumnya Babel tertinggi dibandingkan nasional," ujar Tantan di Lantai 4 Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin(2/3/2020).
Lebih lanjut, ia menilai Bangka Belitung berhasil mengendalikan inflasi sehingga rendah dan sesuai target.
"Tapi kita juga lihat pertumbuhan ekonomi Babel melambat jadi 3,32 persen sebelumnya pada tahun 2018 sebesar 4,45 dan sebelumnya lagi pada fahun 2017 sebesar 4,47 persen. Hal ini menurunya harga komiditas bahwa dari harga ekspor timah yang hanya 16 ribu US dolar/MT," jelas Tantan.
Selain itu, kata Tantan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di Babel pun mengkhawatirkan.
"NPI mulai membaik tetapi masih perlu digenjot sehingga potensi-potensi yang kita miliki bisa meningkat. Seperti hilirisasi timah, lada dan lainnnya," ujarnya.
Ia juga menyingung mengenai perekonomian syariah di dunia, indonesia belum bisa masuk 10 besar tetapi ia meyakini dengan potensi yang ada di Indonesia kedepan bisa meningkatkan diri.
Menurutnya, perlambatan perekonomian pada tahun 2019 ini menjadi persoalan yang perlu diperhatikan.
"Terjadi kelambatan ini karena turunnya harga komoditas dan penataan tata kelola ekspor timah dikarenakan smelter tidak bisa ekspor bila tidak ada CPI. Selain itu disebabkan juga karena perang dagang cina dan USA. Mari kita berpikir mengenai permasalahan ekonomi ini," ujar Fatah.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Virus Corona.Menghambat Ekspor Timah ke China, Pertumbuhan Ekonomi Bangka Belitung Melambat, https://bangka.tribunnews.com/2020/03/02/virus-coronamenghambat-ekspor-timah-ke-china-pertumbuhan-ekonomi-bangka-belitung-melambat?page=2. Penulis: Cici Nasya Nita Editor: Ardhina Trisila Sakti
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.