Waduh! Smelter Nikel Virtue Dragon di Sulawesi Dibakar Massa
Jakarta, CNBC Indonesia - Smelter nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, kemarin, Senin (14/12/2020) dikabarkan dibakar massa.
Mengutip CNN Indonesia, kebakaran tersebut terjadi saat massa yang merupakan pekerja smelter melakukan unjuk rasa, kemarin.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Konawe Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudi Kristanto menjelaskan kronologi demo ricuh hingga berakhir pembakaran fasilitas pabrik pemurnian nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe tersebut.
Ia menyebut peristiwa ini berawal dari demonstrasi sejumlah massa dari luar pabrik, Senin (14/12) pagi. Mereka mendesak perusahaan agar buruh yang sudah bekerja di atas tiga tahun diangkat sebagai pegawai tetap.
"Awalnya pendemo saja dan buruh akhirnya terprovokasi dan ikut-ikutan juga," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/12/2020).
Informasi lain yang diperoleh CNNIndonesia.com, massa aksi yang menggelar demonstrasi adalah Serikat dan Perlindungan Tenaga Kerja (SPTK) Kabupaten Konawe bergabung Dewan Pengurus Wilayah Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional Sulawesi Tenggara.
Mereka meminta kejelasan perusahaan terkait perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) karyawan VDNI yang jangka waktu pekerjaannya lebih dari 36 bulan, agar diangkat menjadi karyawan tetap di PT VDNI.
Massa buruh rusak dan bakar smelter nikel virtue dragon saat melakukan aksi unjuk rasa, senin (14/12/2020) di kecamatan morosi, kabupaten konawe, sulawesi tenggara. (Tangkapan Layar)Foto: Massa buruh rusak dan bakar smelter nikel virtue dragon saat melakukan aksi unjuk rasa, senin (14/12/2020) di kecamatan morosi, kabupaten konawe, sulawesi tenggara. (Tangkapan Layar) Massa buruh rusak dan bakar smelter nikel virtue dragon saat melakukan aksi unjuk rasa, senin (14/12/2020) di kecamatan morosi, kabupaten konawe, sulawesi tenggara. (Tangkapan Layar) Mereka juga menuntut kenaikan upah bagi buruh yang sudah lebih dari satu tahun bekerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 Pasal 42.
Menurut Kapolres, perusahaan telah memberi gaji kepada karyawannya sesuai dengan upah minimum regional (UMR).
"Gajinya sudah sesuai UMR, jadi tidak ada masalah," imbuhnya.
Awalnya, demonstrasi berlangsung damai di depan pintu masuk PT VDNI. Namun, bentrokan pecah pada siang hari karena massa memaksa masuk ke area pabrik.
Polisi sempat menembakkan gas air mata namun sekitar sore, massa berhasil menembus barikade keamanan dan memasuki area pabrik.
Massa membakar puluhan kendaraan dump truk dan alat berat eskavator.
Hingga menjelang Magrib, massa semakin tidak terkendali dengan melakukan pengrusakan dan pelemparan serta pembakaran terhadap fasilitas pabrik.
Bupati Konawe Kery Syaiful Konggoasa, Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya dan Danrem 143 Haluoleo Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan sempat turun ke lapangan menenangkan massa.
Menurut Kapolres, pagi ini, situasi di pabrik industri nikel Morosi sudah kondusif.
"Sudah kondusif, kapolda, danrem dan pejabat daerah telah lakukan mediasi semalam. Pagi ini ada pertemuan pimpinan perusahaan dengan bupati, kapolda dan danrem," kata dia.
Massa buruh rusak dan bakar smelter nikel virtue dragon saat melakukan aksi unjuk rasa, senin (14/12/2020) di kecamatan morosi, kabupaten konawe, sulawesi tenggara. (Tangkapan Layar)Foto: Massa buruh rusak dan bakar smelter nikel virtue dragon saat melakukan aksi unjuk rasa, senin (14/12/2020) di kecamatan morosi, kabupaten konawe, sulawesi tenggara. (Tangkapan Layar) Massa buruh rusak dan bakar smelter nikel virtue dragon saat melakukan aksi unjuk rasa, senin (14/12/2020) di kecamatan morosi, kabupaten konawe, sulawesi tenggara. (Tangkapan Layar) Saat ini, Polda Sultra belum menghitung berapa kerugian termasuk jumlah kendaraan di pabrik yang dibakar.
"Kita belum tahu pasti. Sekarang lagi didata. Kalau soal terbakar, ada kendaraan pabrik terbakar," tutur Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Fery Walintukan.
CNBC Indonesia telah mengkonfirmasikan hal ini kepada VDNI, namun perusahaan belum bisa berkomentar saat ini.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.