Jakarta, BusinessNews Indonesia—Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arcandra Tahar menyatakan di Jakarta (26/9/2017, pada acara Pertambangan dan Energi Expo, jika bangsa ini ingin maju maka harus membangun sinergi yang harmonis antar kementerian, pusat, dan daerah. “Selama ini ego sektoral sangatlah kental sekali antar-kementerian,” tegas dia.
“Permasalahan energi dan mineral di negeri tercinta ini tidak hanya jadi urusan kementerian ESDM semata, akan tetapi jadi urusan kita semua,” dia menambahkan.
Wakil Menteri (Wamen) Archandra menjelaskan, sekarang ini, terkesan bahwa izin smelter adalah urusan Kementerian ESDM semata. Tetapi, itu sebenarnya juga sangat berkaitan dengan Kementerian Perindustrian.
Lanjut Wamen Arcandra, “Kita juga harus bisa melakukan inovasi di industri energi ini. Dengan inovasi, akan tercipta efisiensi dan bisa berdaya saing. Kami di Kementerian ESDM sangat mendorong inovasi seluruh sektor industri migas, energi dan mineral. Kita sangat mendorong Inovasi tersebut lahir dari putra-putra anak bangsa sendiri.”
Sedangkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan, “Ke depan kita harus bisa mereformasi perizinan yang sangat panjang dan menjadikan ekonomi biaya tinggi.”
Nantinya, lanjut dia, perizinan ini diberikan kemudahan. Cukup dengan pelaporan saja. ”Yang mesti diperkuat yaitu pengawasan di lapangan.”
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.