Warga Asli Papua Diharapkan Dapat Bekerja di Smelter Gresik
JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI, Ina Elizabeth Koba berharap agar masyarakat asli Papua juga ikut dipekerjakan di Smelter milik PT Freeport Indonesia yang rencananya akan dibangun di Gresik, Jawa Timur. Di Smelter tersebut nantinya akan melibatkan 500 tenaga kerja.
“Dari pemaparan Dirut Mind Id, dijelaskan bahwa di Smelter yang tengah dibangun, akan mempekerjakan 500 tenaga kerja. Yang ingin saya tanyakan, kontraktor apa yang digunakan, dan apakah dari 500 tenaga kerja tersebut ada yang berasal dari Papua,” tanya Ina dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan beberapa BUMN bidang pertambangan, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Politisi Fraksi Partai Nasdem melanjutkan, hasil tambangnya berasal dari Papua, namun smelternya saja yang dibangun di luar Papua yaitu di Gresik.
Maka, besar harapannya, agar warga asli Papua juga ikut dipekerjakan dalam smelter tersebut.
Pada kesempatan itu politisi dapil Papua ini juga mempertanyakan strategi yang akan digunakan Mind Id dalam mengatasi illegal mining atau tambang liar.
Pasalnya dalam setiap kunjungan ke dapil, ia mendapati aspirasi masyarakat yang resah akibat aktivitas tambang liar. (*)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.