Amman Tak Tertarik Kerja Sama Smelter dengan Tsingshan
JAKARTA, investor.id - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) memilih fokus dalam menyelesaikan pembangunan fasilitas pemurnian mineral (smelter) ketimbang menjajaki kerja sama dengan Tsingshan Steel. Perusahaan asal Tiongkok itu saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan PT Freeport Indonesia terkait kerja sama pembangunan smelter. Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau tidak membeberkan ada tidaknya pendekatan yang dilakukan oleh Tsingshan. Namun dia menegaskan komitmennya menyelesaikan pembangunan smelter. "Saat ini Amman fokus dalam pengembangan pembangunan fasilitas peleburan dan pemurnian, terutama dalam penyesuaian proyek dikarenakan dampak Covid-19 ini," kata Rachmat kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (15/2). Pembangunan smelter kini berkejaran dengan waktu. Mengingat dalam Undang-Undang Minerba teranyar disebutkan batas waktu ekspor mineral mentah dan olahan hingga 2023. Artiannya sejak saat itu hanya mineral hasil pemurnian yang diizinkan ekspor. Oleh sebab itu smelter harus rampung di 2023 mendatang. Tsingshan Steel hadir menawarkan kerjasama pembangunan smelter. Bahkan perusahaan asal Tiongkok itu berani menanggung lebih dari 90% investasi smelter. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan (Kemenko Marves) Septian Hario Seto beberapa waktu lalu. Dengan penawaran kerjasama itu, Freeport cukup menanggung 7,5% dari total investasi sebesar US$2,5 miliar. Adapun smelter dengan kapasitas 2,4 juta ton itu rencananya akan berlokasi di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id) Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Amman Tak Tertarik Kerja Sama Smelter dengan Tsingshan"
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.