Andre Rosiade Minta Mendag Bentuk Satgas untuk Awasi Smelter Tiongkok
Jakarta -Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mengapresiasi Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi yang berkomitmen segera menyelesaikan sengkarut kinerja penyurvei atau surveyor nikel.
Sebagai tindak lanjut, dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Mendag Luthfi, Kamis (26/8/2021), Andre mengusulkan agar Mendag membentuk satgas perdagangan yang nantinya bakal mengawasi kineja surveyor nikel di parbrik-pabrik pemurnian (smelter) milik Tiongkok.
"Alhamdulillah Pak Menteri sudah akan eksekusi dengan Pak Dirjen soal surveyor nikel. Kalau seandainya ternyata dengan segala intervensi akhirnya Anindya selamat, hasil uji kadar logam nikel pengusaha lokal kita oleh Sucofindo dan Surveyor Indonesia 1,8% tetapi Anindya tetap 1,5%, saya usul Pak Menteri, Bapak bentuk saja satgas perdagangan di seluruh smelter milik Tiongkok, taruh satgas di situ," kata Andre. Baca juga: Sengkarut Kinerja Surveyor Nikel, Andre Rosiade Minta Mendag Bela NKRI
Lebih lanjut, Andre juga mendorong Mendag Luthfi mengambil inisiatif untuk mengekspor nikel yang dinilai rendah oleh smelter Tiongkok. Berdasarkan Undang Undang Cipta Kerja Tahun 2021 Pasal 6 dan 9 dan PP Nomor 29 Tahun 2021, dia menyebut Mendag memiliki kewenangan tersebut.
Andre menilai, ekspor biji nikel dapat menyelamatkan para pengusaha nasional dan lebih memberikan nilai tambah kepada negara. Lebih dari itu, keberpihakan kepada NKRI juga harus diutamakan dalam menghadapi sengkarut tata niaga nikel ini.
"Karena mohon maaf Pak Menteri, sudah harga beli mereka murah, lalu pendapatan pajak untuk negara juga sedikit. Kenapa kita tidak bikin bargaining supaya smelter-smelter Tiongkok itu tidak mengatur NKRI. Yang direject sama mereka ekspor saja Pak Menteri. Pasti harganya lebih mahal, lalu pajaknya juga dapat 15% dari harga internasional. Jadi duitnya jauh lebih banyak negara dapat. Jadi saya usul, lebih baik kita ekspor. Supaya ada rasa keadilan dan bargaining kita sama smelter-smelter Tiongkok itu," tegas Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera barat ini.
"Yang saya hidupkan adalah NKRI. Pengusaha nasional kita terselamatkan, lalu sumber daya alam kita benar-benar untuk kepentingan negara," imbuh dia. Baca juga: Ups! Ada Smelter China Bandel Kena Tegur
Menanggapi usulan Andre, Mendag Luthfi mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan sengkarut kinerja surveyor dalam waktu dekat. Mendag juga akan menindak tegas setiap surveyor yang melakukan kecurangan.
"Untuk urusan nikel ini konsepnya, kalau terjadi kecurangan apa lagi dengan mengatasnamakan surveyor, itu aturannya ada di Kementerian Perdagangan. Saya berjanji akan saya selesaikan sebeleum akhir bulan depan. Kalau ada yang macem-macem saya bilang Dirjen, stop ijinnya. Jadi saya pastikan tidak ada kecurangan lagi soal smelter ini," kata Mendag Luthfi. (mpr/hns)
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.