ANTM Gandeng Perusahaan Singapura untuk Olah Nikel
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meneken Perjanjian Pendahuluan (Heads of Agreement/HoA) Pengembangan Bisnis Pemurnian Nikel dengan dua partnernya. HoA ini ditujukan untuk membentuk ekosistem bisnis pemurnian nikel di Konawe Utara dan Morowali Utara, Sulawesi Tenggara.
Penandatanganan ini dilakukan antara perusahaan dengan Alchemist Metal Industry Pte, Ltd. asal Singapuran dan PT Gunbuster Nickel Industry pada 6 Mei 2021.
Langkah ini akan menjadi langkah bagi Grup MIND ID untuk memaksimalkan nilai tambah sumber daya nikel yang dimiliki Indonesia.
Grup CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan kerja sama ini merupakan implementasi mandat hilirisasi di Grup MIND ID untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral guna meningkatkan kontribusi perusahaan.
"Ekosistem ini merupakan peluang bisnis baru bagi Antam mulai dari pengembangan proyek penambangan bijih nikel hingga proyek smelter yang menghasilkan feronikel atau nickel pig iron," kata Orias dalam siaran persnya, Jumat (7/5/2021).
Baca: RI Punya Harta Karun Tambang Terbesar di Dunia, Ini Faktanya
Dia mengatakan Antam memiliki portofolio nikel yang solid dan kemampuan pengelolaan mineral nikel dari hulu ke hilir. Sedangkan mitra yang bekerjasama dalam perjanjian ini memiliki teknologi pemrosesan dan pemurnian yang diperlukan sekaligus menyerap produk olahan nikel yang dihasilkan.
Kerjasama dengan mitra strategis ini memungkinkan Antam untuk mendapatkan manfaat yang optimal karena para pihak akan berperan sesuai porsi kepemilikan saham baik di bisnis hulu (penambangan) dan di bisnis hilir (smelter).
Di hulu, Antam akan bekerjasama dengan mitra untuk melakukan operasi penambangan. Hasil produksi bijih nikel akan di jual ke smelter sesuai dengan harga patokan mineral.
Sedangkan di hilir, perusahaan akan memiliki saham pada proyek smelter ketika pabrik beroperasi secara komersial.
Proyek pengembangan dan pengoperasian smelter terdiri dari tiga lines dengan masing-masing 45 Mega Volt Ampere (MVA) smelter nikel dan kapasitas pembangkit listrik 135 mega watt (MW).
Baca: Saham Nikel Bergerak Liar Lagi, kecuali ANTM Sedang Loyo
Sejalan dengan itu, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan hilirisasi ini dilakukan untuk mewujudkan transformasi ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam.
"Kerjasama antara Antam dan mitra merupakan kolaborasi win-win, sehingga penanaman modal yang masuk ke Indonesia menjadi kontributor pendorong transformasi ekonomi. Dalam empat tahun mendatang, BUMN industri tambang diharapkan menjadi salah satu anchor untuk mendatangkan investasi ke Indonesia," kata dia.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa hilirisasi ini mendorong datangnya investasi ke Indonesia serta memberikan nilai tambah terhadap komoditas di Indonesia.
"Dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia, orientasi hilirisasi menjadi aspek yang penting karena mampu mendatangkan investasi. Kerjasama ini merupakan hal positif bagi ANTAM sebagai perusahaan yang berpengalaman di bidang pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nikel,"pungkasnya.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.