Asing 'Kerasukan' Borong Saham ANTM-TINS Cs, Ada Apa nih?
Jakarta, CNBC Indonesia - Selasa (6/4/2021). Penguatan saham-saham tersebut tercatat diwarnai aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing.
Berikut gerak penguatan saham-saham nikel pagi ini, pukul 09.21 WIB berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Timah (TINS), saham +3,30%, ke Rp 1.565, transaksi Rp 39 M, net buy Rp 2,97 M
Aneka Tambang (ANTM), +3,18%, ke Rp 2.270, transaksi Rp 117 M, net buy Rp 8,96 M
Pelat Timah Nusantara (NIKL), +2,35%, ke Rp 1.090, transaksi Rp 139 juta, net buy Rp 1,38 juta
Vale Indonesia (INCO), +2,03%, ke Rp 4.520, transaksi Rp 25 M, net buy Rp 7,12 M
Harum Energy (HRUM), +2,02%, ke Rp 5.050, transaksi Rp 5 M, net buy Rp 2,03 miliar
Central Omega Resources (DKFT), +1,92%, ke Rp 159, transaksi Rp 819 juta, net buy Rp 247,07 juta
Menurut data BEI, saham TINS menjadi yang paling menguat di antara yang lainnya, yakni sebesar 3,30% ke Rp 1.565/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 39 miliar.
Penguatan TINS diiringi aksi beli bersih oleh asing sebesar Rp 2,97 miliar.
Adapun dengan penguatan ini saham TINS berhasil memutus tren pelemahan sejak 3 hari berturut-turut.
Mengenai kinerja keuangan, pada akhir 2020 terpaksa masih membukukan kerugian senilai Rp 340,59 miliar. Namun kerugian ini sudah berkurang 44% dibanding dengan kerugian perusahaan di akhir Desember 2019 yang mencapai Rp 611,28 miliar.
Sepanjang 2020, pendapatan perusahaan terkontraksi 21,33% secara tahunan (year on year/YoY). Tercatat di akhir Desember 2020 lalu pendapatan perusahaan sebesar Rp 15,21 triliun, berkurang dari Rp 19,34 triliun di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada Selasa hari ini, TINS akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Di tempat kedua, ada ANTM yang melaju 3,18% ke Rp 2.270/saham dengan nilai transaksi Rp 117 miliar.
Asing juga tercatat ramai-ramai mengoleksi saham ANTM sebesar Rp 8,96 miliar.
Dengan penguatan ini saham ANTM berhasil menghentikan pelemahan sejak dua hari lalu.
Baca: Dear Investor, Ada Ramalan Harga Saham GGRM nih, Bad News?
Sebelumnya, ANTM mencatatkan kinerja yang positif di tahun lalu, dengan raihan laba bersih perusahaan selama 2020 meroket hingga 492,90% secara tahunan. Laba bersih ANTM tahun lalu mencapai Rp 1,14 triliun, melesat jauh dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 193,85 miliar.
Adapun untuk produksi dan penjualan feronikel tahun ini ditargetkan sebanyak 26 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi). Target ini tak jauh berbeda dari capaian produksi dan penjualan di tahun lalu yang masing-masing 25.970 TNi dan 26.163 TNi.
Kabar terbaru, menurut keterbukaan informasi pada 17 Maret 2021, total biaya eksplorasi preliminary unaudited Antam di Februari 2021 mencapai Rp 3,69 miliar, dengan fokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit.
Khusus nikel, Antam sedang melakukan eksplorasi nikel di daerah Pomalaa dan Tapunopaka, Sulawesi Tenggara serta Buli, Halmahera Timur.
Saham-saham emiten nikel terus kebanjiran sentimen positif akhir-akhir ini. Terbaru, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dikabarkan terbang ke China untuk memastikan komitmen dari perusahaan asal negara tersebut untuk bermitra dengan Indonesia Battery Corporation (IBC).
Erick mengatakan dirinya bertemu dengan dari CBL, konsorsium Tiongkok yang terdiri dari Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp, dan Lygend.
Partner dari China ini nantinya bakal ikut bermitra dengan IBC untuk menggarap proyek dengan nilai investasi total US$ 5 miliar atau sekitar Rp 72 triliun (Rp 14.400/US$.)
"Saya ingin memastikan, bahwa CBL berkomitmen untuk kerjasama ini dan segera menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya. Saya tegaskan, proyek investasi ini didukung penuh oleh pemerintah karena akan memberikan nilai tambah yang besar bagi sektor pertambangan kita," kata Erick, dalam keterangannya, dikutip Senin ini (5/4/2021).
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.