Banyak kendala, realisasi investasi sektor minerba baru capai 23,36% dari target
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan realisasi investasi sektor minerba baru mencapai US$ 1,39 miliar atau 23,36% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 5,98 miliar.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengungkapkan upaya pemenuhan target investasi memang menemui sejumlah hambatan.
"Be berapa kendala yang kami hadapi, masalah perizinan amdal, izin pinjam pakai kawasan hutan, kesesuaian tata ruang, dan kondisi pasar karena belum ada pembeli karena kontrak belum tuntas," kata Ridwan dalam RDP bersama Komisi VII, Senin (7/6).
Ridwan melanjutkan kendala lain yakni pembebasan lahan yang merupakan lahan adat, konflik sosial hingga cuaca khususnya akibat curah hujan serta dampak akibat pandemi covid-19.
Kendati demikian, Ridwan memastikan pihaknya mendorong peningkatan investasi dengan memfasilitasi badan usaha untuk penyusunan informasi peluang investasi hingga market sounding. Di sisi lain, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kini mencapai Rp 22,34 triliun dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 39,1 triliun.
Realisasi investasi yang telah mencapai 57,13% ini menurut Ridwan turut didorong penggunaan aplikasi. "Penggunaan aplikasi e-PNBP sangat membantu dan memperkuat tata kelola lebih baik," tandas Ridwan.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.