Dapat cuan dari saham nikel, simak rencana investasi Harum Energy (HRUM)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikhtiar PT Harum Energy Tbk (HRUM) untuk mendiversifikasi usahanya ke perusahaan nikel berbuah manis.
Pada 2020, emiten tambang batubara ini membukukan US$ 46,5 juta dari perubahan positif pada nilai wajar, sebagian besar berasal dari penyertaan pada saham Nickel Mines Limited (NIC).
Hal ini membuat laba bersih HRUM melesat 218%, dari semula US$ 18,50 juta menjadi US$ 59,0 juta sepanjang 2020.
Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara, mengamini, kenaikan laba bersih tersebut didukung oleh kenaikan yang signifikan dari perubahan nilai wajar atas salah satu investasi keuangan yang dimiliki oleh Perseroan, yaitu dari Nickel Mines Limited (NIC).
Meski menghasilkan buah manis tahun lalu, Ray mengatakan pada saat ini HRUM belum memiliki rencana untuk menambah porsi kepemilikan dalam investasi keuangannya di NIC.
Baca Juga: Harum Energy (HRUM) catatkan penjualan 2,8 juta ton batubara pada 2020
“Namun Perseroan dapat meningkatkan porsi kepemilikannya tersebut di masa mendatang, tergantung dari kondisi pasar dan ketersediaan dana,” terang Ray, Sabtu (10/4).
Kontan.co.id mencatat, HRUM telah beberapa kali menambah porsi sahamnya di perusahan nikel yang tercatat di Bursa Efek Australia tersebut. Pada 2 Juni 2020, HRUM mengumumkan pembelian 68,53 juta saham Nickel Mines Limited dengan nilai sebesar AU$ 34,26 juta.
Kemudian, pada 16 Juni 2020, HRUM kembali mengumkan pembelian 10,55 juta lembar saham Nickel Mines Limited dengan harga jual beli sebesar AU$ 5,27 juta.
Terakhir, pada pertengahan Desember 2020, emiten tambang batubara ini telah membeli sebanyak 39 juta lembar saham Nickel Mines Limited dengan harga jual-beli sebesar AU$ 36,74 juta.
Sehingga, per tanggal 15 Desember 2020, emiten dengan kode saham HRUM tersebut memiliki 4,88% dari seluruh modal ditempatkan dalam Nickel Mines Limited.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.