JAKARTA, investor.id – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengakuisisi 51% saham Indokal Limited dari Asiamet Resources Limited senilai US$ 50 juta atau setara Rp 710 miliar. Indokal merupakan perusahaan yang memegang kontrak kerja Kalimantan Surya Kencana (KSK), termasuk di dalamnya proyek tembaga BKM di Kalimantan Tengah.
Manajemen Delta Dunia mengungkapkan, kesepakatan ini diharapkan menciptakan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan. Nantinya, Indokal bisa memanfaatkan kemampuan operasional Delta Dunia di Indonesia dan keahliannya di bidang pertambangan dan jasa pertambangan, seperti pemindahan tanah, pekerjaan sipil, pabrik proses, dan konstruksi infrastruktur tambang.
Nilai investasi sebesar US$ 50 juta untuk pengembangan proyek tembaga BKM dan pengembangan lanjutan dari KSK akan dibayar dalam empat tahap. Tahap pertama, Delta Dunia akan membayar tunai sebesar US$ 10 juta agar bisa menyelesaikan pekerjaan mesin dan memperluas persediaan mineral dan umur tambang melalui pengeboran.
Tahap kedua, Delta Dunia akan membayar tunai sebesar US$ 10 juta untuk menjalankan pekerjaan front end engineering design. Kemudian tahap ketiga sebesar US$ 20 juta akan dibayar secara tunai atau dalam bentuk barang untuk pekerjaan konstruksi teknik sipil dan tambang. Kemudian, tahap keempat sebesar US$ 10 juta akan digunakan sebagai modal jangka panjang. "Dengan penyelesaian tahapan transaksi 1-4, Delta Dunia akan memiliki 51% kepemilikan di Indokal," tulis manajemen Delta Dunia.
Sementara itu, Executive Chairman Asiamet Resources Tony Manini mengatakan, pihaknya mendukung penuh transaksi tersebut karena bisa memberikan kejelasan terhadap pembiayaan pengembangan proyek tembaga BKM dan kontrak kerja KSK. "Delta Dunia Makmur adalah pemain utama dalam industri jasa pertambangan di Indonesia dan akuisisi terbarunya di Australia menunjukkan komitmen Delta Dunia Makmur untuk bertumbuh," jelas Tony dalam keterangan resmi.
Adapun melalui kerja sama dengan Asiamet, Delta Dunia berencana membangun platform untuk pengembangan sektor metal dan logam dasar. Tony juga mengungkapkan, dengan mempertahankan kepentingan substansial dalam proyek tembaga BKM dan kontrak kerja KSK memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan manfaat signifikan dari peningkatan potensi.
"Kami optimis, Delta Dunia bisa menjadi mitra strategis yang bisa membawa pengalaman dalam pengembangan kapasitas dan teknis dalam mendukung Asiamet untuk bisa mengembangkan bisnis tembaga BKM dan memperluas bisnis lainnya. Perusahaan saat ini juga akan bekerja sama secara eksklusif dengan Delta Dunia untuk menyelesaikan proses due diligence dan dokumentasi mengikat untuk pemegang saham," kata dia.
Presiden Direktur Delta Dunia Makmur Ronald Sutardja menambahkan, Asiamet menjadi kesempatan bagi Delta Dunia untuk masuk ke bisnis tambang tembaga. Sejauh ini, Delta Dunia dan anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), secara aktif mencari peluang diversifikasi di jasa pertambangan dan transaksi ini adalah langkah utama dalam diversifikasi tersebut.
"BKM adalah proyek yang menarik dengan potensi ekonomi yang kuat dan jalur pengembangan yang jelas. Manajemen dari Asiamet juga memiliki rekam jejak yang panjang dalam proyek mineral. Kerja sama kedua pihak bisa membawa keahlian yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek tembaga BKM," tutur Ronald.
Kedua pihak sudah menandatangani head of agreement (HoA) pada 3 November 2021. Delta Dunia akan mendapatkan hak eksklusif selama 90 hari dari tanggal HoA untuk menyelesaikan due diligence dan masuk ke perjanjian mengikat dengan Asiamet.
Adapun Delta Dunia saat ini memiliki 15,36% saham Asiamet. Asiamet sebelumnya memang berencana untuk mencari mitra strategis dalam proyek kontrak kerja KSK dan telah berdiskusi dengan sejumlah pihak, termasuk Delta Dunia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.