Dubes RI untuk China Jelaskan Kebijakan RI di Sektor Pertambangan
Indonesia telah berpartisipasi dalam The 11th China-ASEAN Mining Cooperation Forum & Exhibition 2021 bertempat di Kota Nanning, Provinsi Guangxi, China tanggal 19-21 Mei 2021. Forum kerja sama sektor pertambangan yang diselenggarakan oleh Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok dan Pemerintah Provinsi Guangxi pada tahun 2021 mengambil tema "Building the Belt and Road, Strengthening Green Mining’".
Dubes RI untuk China, Djauhari Oratmangun pada sesi pembukaan tanggal 20 Mei 2021 memberikan kata sambutan dan menjelaskan mengenai hubungan bilateral Indonesia-China yang terus meningkat. Dubes Djauhari juga menyampaikan mengenai perkembangan kebijakan investasi di Indonesia serta potensi dan perkembangan hubungan kerja sama dan investasi Indonesia-China di sektor pertambangan.
Delegasi Indonesia lainnya juga telah berpartisipasi aktif dalam beberapa sesi yang diselenggarakan selama acara. Koordinator Kerja Sama pada Pusat Sumber Daya Mineral, Batu Bara dan Panas Bumi Kementerian ESDM, Armin Tampubolon menjadi panelis secara daring dalam dua sesi yaitu "Forum of Director General of China-ASEAN Geosciences Departments" dan "Seminar on China-ASEAN Mining Law and Policy". Selain itu Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono menjadi panelis secara daring dalam sesi "Forum of Presidents of China-ASEAN Geosciences Universities".
China-ASEAN Mining Cooperation Forum merupakan salah satu agenda tahunan penting dalam kerangka China-ASEAN Expo dan China-ASEAN Business and Investment Summit yang mempertemukan kalangan pemerintah, pelaku usaha di bidang pertambangan dan akademisi dari negara-negara ASEAN dan China.
Dalam salah satu sesi, Chairman Lygend Resources & Technology Co. Ltd., Cai Jianyong turut membagikan pengalaman perusahaannya melakukan kerja sama dan investasi pertambangan di Indonesia. Perusahaan China Lygend tercatat memulai investasi proyek nikel senilai USD 1,2 miliar pada tahun 2018 di Pulau Obi dan hingga kini terus memperluas investasinya di Indonesia.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.