Ekspor Bauksit Bakal Disetop, Serapan Smelter Sudah Cukup?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tak terkecuali Presiden RI Joko Widodo, kukuh untuk menyetop ekspor ore bauksit pada tahun 2022. Namun larangan ekspor itu belum dibarengi dengan penyelesaian pembangunan smelter bauksit.
Kementerian ESDM mencatat, saat ini baru ada dua smelter bauksit yang beroperasi. Itu artinya penyerapan produksi bauksit untuk menjadi produk yang bernilai diperkirakan baru mencapai 10%. Hal itu karena capaian pembangunan smelter bauksit masih mini atau baru dua saja.
"Bahwa produksi bijih bauksit diserap (smelter) 10%, tapi kalau lancar tahun ini dan depan penyerapannya naik jadi 17%. Sudah 2 smelter siap 100% dari 2 perusahaan smelter bauksit penyerapannya 17%," terang Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif.
Irwandy menyampaikan bahwa ke depan ditargetkan ada sebanyak 11 smelter bauksit yang akan dibangun. Sehingga penyerapan untuk bauksit bisa semakin berkembang.
Memang, kata Irwandy, pengembangan smelter ini menemui beberapa kendala. Kendala terbesar dalam mengejar program hilirisasi di dalam negeri ini adalah sulitnya mencari pendanaan dan financial. Hal itu mengingat perubahan teknologi dalam pembangunan smelter, kata Irwandi juga memiliki biaya yang tidak sedikit.
"Kita semua harus beli. Belum ada teknologi yang berkembang, proven secara ekonomi di dalam pembangunan yang memakai teknologi smelter. Dalam komoditas apapun, ini tantangan utama kita," kata Irwandy.
Kemudian, faktor lainnya adalah pasokan listrik, karena saat ini ada dua hal utama pasokan listik dalam pembangunan smelter, apakah jaringan listrik bisa sampai kepada semelter dan hal lainnya yakni adanya tekanan terhadap batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
"Ini (financial dan listrik) yang menjadi persoalan juga di dalam menghadapi bagaimana mencegah hambatan-hambatan di dalam pembangunan smelter," jelas Irwandi.
Sebagai informasi, cadangan bauksit RI peringkat keenam terbesar dunia.
Berdasarkan data Booklet Bauksit 2020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengolah data USGS Januari 2020, jumlah cadangan bauksit Indonesia mencapai 1,2 miliar ton atau 4% dari cadangan bijih bauksit dunia yang sebesar 30,39 miliar ton.
Berdasarkan data Kementerian ESDM ini, jumlah sumber daya bijih terukur bauksit Indonesia mencapai 1,7 miliar ton dan logam bauksit 640 juta ton, sementara cadangan terbukti untuk bijih bauksit 821 juta ton dan logam bauksit 299 juta ton.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.