Freeport Bakal Pakai Fasilitas Dermaga Pelabuhan di KEK JIIPE
Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan terafiliasi PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) yang merupakan operator Pelabuhan Laut JIIPE Manyar teken perjanjian fasilitas Pelabuhan di pelabuhan Laut JIIPE di Manyar, Gresik, Jawa Timur, dengan PT Freeport Indonesia (PTFI).
PT Freeport Indonesia akan menggunakan Fasilitas Dermaga Pelabuhan yang akan dibangun oleh BMS untuk bongkar muat barang PTFI secara eksklusif termasuk pemasangan Peralatan untuk mendukung kegiatan bongkar muat kapal PTFI. Perseroan sedang membangun Pabrik Smelter Tembaga dan Logam Mulia 1,7 Juta Metrik Ton di Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE Gresik).
Freeport Indonesia sedang membangun smelter dan kilang tembaga (CSR) serta infrastruktur pendukung termasuk listrik, oksigen, air dan pengolahan limbah, jalur konveyor dan pipa serta Dermaga PTFI, untuk memproses konsentrat tembaga dan menghasilkan katoda tembaga juga produk sampingannya.
Kilang logam mulia Freeport yang akan dibangun harus mengolah anoda slime yang dihasilkan CSR sebagai produk sampingan dari pengolahan konsentrat tembaga Untuk mendukung pengoperasian fasilitas tersebut BMS akan membangun struktur dermaga untuk PTFI, yang di antaranya terdiri dari Jetty, Piers, Trestle, Bridge dan Seawater Intake Building pada area Reklamasi BMS yang telah selesai dibangun.
Selain itu, BMS juga harus mengoperasikan Dermaga PTFI untuk menangani semua kapal PTFI untuk Proyek Smelter. Perjanjian Pembangunan dan Penggunaan Infrastruktur BMS ditandatangani pada 3 September 2021 oleh Direktur Utama I Putu Sukadana, Direktur Keuangan BMS Dewi Djunaidi dan Direktur Utama PTFI Clayton Allen Wenas.
Perjanjian tersebut berlaku untuk jangka waktu 40 tahun. BMS memberikan hak eksklusif kepada PTFI untuk menggunakan dan mengakses infrastruktur BMS selama periode tersebut untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian proyek Smelter Tembaga dan Kilang Logam Mulia di KEK JIIPE Gresik.
PT PLN (Persero) siap memasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 75 Megawatt (MW) selama 30 tahun ke depan.
PT PLN (Persero) berkomitmen akan menyuplai listrik sebesar 75 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan dan pemurnian feronikel atau smelter milik PT Aneka Tambang (Antam) di Halmahera Timur, Maluku Utara.
PT PLN (Persero) akan menjadi pemasok listrik untuk mendukung operasional pabrik pengolahan dan pemurnian atau (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang berada di Halmahera Timur, Maluku Utara.